RSHS Tangani Bayi Kembar Dempet Dada dan Perut Asal Cirebon

Konten Media Partner
30 November 2018 21:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RSHS Tangani Bayi Kembar Dempet Dada dan Perut Asal Cirebon
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ketua tim dokter penanganan bayi kembar siam Rumah Sakit Hasan Sadikin Dadang Sjarief Hidajat, tengah melakukan pemeriksaan terhadap bayi kembar dempet dada dan perut asal Cirebon, Bandung, Jumat (23/11/2018). (Foto:istimewa)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung tengah menangani bayi kembar dempet dada dan perut (conjoint twin thoracoomphalopagus tetrapus) asal Cirebon, Jawa Barat.
Bayi kembar perempuan berusia lebih dari empat tahun itu memiliki berat badan 6,1 kilogram.
Kepala tim dokter penanganan bayi kembar dempet dada dan perut RSHS, Dadang Sjarief Hidajat, mengatakan bayi tersebut tengah dalam perawatan tim. Pada pemeriksaan awal keduanya sudah diberikan vaksin hepatitis B dan polio.
Dadang mengatakan sepekan mendatang akan diberikan vaksin Bacille Calmette-Guérin (BCG) dan kini bayi sudah berada di rumahnya.
"Pemeriksaan awal seminggu yang lalu, secara umum kondisinya baik. Bayinya aktif, menangis kuat, mampu minum per spen 75 cc setiap delapan jam per hari tanpa muntah," kata Sjarief, Jumat (30/11/2018).
ADVERTISEMENT
Sjarief menjelaskan meski terdapat penyatuan pada bagian dada dan perut, namun hasil pemeriksaan fisik lainnya dalam batas normal. Seluruh organ dalamnya masing-masing terpisah, sehingga tindakan operasi pemisahan dapat segera dilakukan.
Untuk melakukan operasi pemisahan, Dadang menyatakan bayi harus mencapai berat badan ideal yaitu 10 kilogram. Rencana itu telah disampaikan kepada orang tua pasien.
"Sudah dijelaskan kepada orang tua dan mereka mengenai keputusan tim kembar siam dan didampingi pihak psikolog dan social worker," ujar Sjarief.
Disinggung soal bayi kembar siam lainnya, yakni bayi asal Subang yang mengalami dempet di bawah perut, Dadang menyatakan bayi tersebut dalam proses rawat jalan. Keputusan rawat jalan tim dokter pada 14 Mei lalu, disebabkan rencana operasi pemisahan ditunda sampai usia kedua bayi mencapai enam tahun dan berat badan 10 kilogram.
ADVERTISEMENT
Kondisi fisik kedua bayi kembar itu, bagian tubuhnya terpisah sampai pinggang sementara bagian bawahnya bersatu. Sementara untuk kaki dan tangan masih lengkap seperti bayi pada umumnya. (Arie Nugraha)