Sampah Organik Pasar Gedebage Diolah Jadi Pupuk Cair

Konten Media Partner
12 Desember 2018 9:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sampah Organik Pasar Gedebage Diolah Jadi Pupuk Cair
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pasar Gedebage, Bandung. (Twitter pasarkotabdg)
BANDUNG, bandungkiwari - Guna mengikuti kampanye “Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan” (Kang Pisman) dalam rangka sistem pengelolaan sampah terbaru dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Pasar Gedebage pun ikut melakukan pemilhan. Selain itu, di tempat ini juga dilakukan pengolahan sampah menjadi pupuk cair.
ADVERTISEMENT
Kepala Pasar Gedebage, M. Rizal Faisal menuturkan sekarang ini dirnya gencar melakukan pemilahan sampah. Sejumlah sampah anorganik dia himpun untuk disetorkan ke bank sampah.
Namun dengan banyaknya sampah organik yang diproduksi di pasar, ‎Rizal mencoba melakukan pengolahan. Pihaknya pun menggandeng para pedagang dan sejumlah relawan untuk membuat pupuk cair dari sampah organik.
"Yang sekarang kita coba pengolahan dan pemilahan sampah, sekarang kita sudah coba permentasi sampah organik jadi semacam pupuk organik cair. Sekarang juga pupuknya sudah dicoba sama pedagang," kata Rizal di Bandung, Selasa (11/12/2018).
Rizal menuturkan lebih lanjut sisa sampah yang sudah dipilah akan diangkut oleh PD Kebersihan. Sampah dari Pasar Gedebage ini langsung dibawa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sari Mukti dengan termin dua kali dalam satu minggu.
ADVERTISEMENT
‎"Kerjasama kita dengan PD Kesersihan, tiap Selasa dan Jumat dilakukan loader untuk clear area ditarik ke TPA," ujarnya.
Selain mengelola sampah di darat, Rizal dan sejumlah pihak juga terus berupaya membersihkan sampah dari Sungai Cipamulihan. Karena, selama ini penyumbatan di sungai tersebut kerap membuat Pasar Gedebage terendam banjir ketika datang musim penghujan.
‎"Sungai Cipamulihan itu semua kompak, kalau terjadi buang sampah setelah dibersihkan dan ketahuan suruh diambil lagi. Kita koordinasi dengan kewilayahan, kalau warga melakukan lapor kalau ada pedagang baru lapor ke saya," katanya. (Utara Jaya)‎