Satgasus Kesulitan Monitor PKL Kota Bandung

PKL di sudut jalan Kota Bandung. (Iman Herdiana)

BANDUNG, bandungkiwari - Satuan Tugas Khusus Pedagang Kaki Lima (Satgasus PKL) akui masih lemah dalam melakukan pembinaan. Walhasil sejumlah titik PKL yang sudah ditata perlahan kini mulai kembali semerawut.

Hal ini diutarakan langsung oleh Ketua Satgasus PKL, Yana Mulyana. Menurutnya, salah satu kendala besar yang dihadapi adalah minimnya monitoring di lapangan terhadap aktifitas para pedagang.

"Dari 16 titik yang sudah ditata, menurut informasi ada yang sudah berubah lagi,‎" kata Yana usai evaluasi Satgasus PKL di Bandung, Selasa (4/12/2018).

Dari laporan yang diterima olehnya, Yana menyebutkan sementara ini baru terdeteksi dua titik PKL kini mulai tampak ‎gejala tidak rapi.

‎"Balong Gede katanya, kemudian Kosambi, dan lainnya ada titik yang kurang pembinaan. Memang ini menjadi pekerjaan rumah kami ya di Satgasus," cetusnya.

‎Inilah 16 titik PKL yang sudah ditata oleh Satgasus PKL dalam lima tahun terakhir:

1. Basement Alun-alun, tahun 2013 (relokasia PKL dari Jalan Asia Afrika, Dalem Kaum, Dewi Sartika, Kepatihan) – 150 PKL

2. Monumen Perjuangan tahun 2014 (jalan Diponegoro, Lapangan Gasibu) – 4.000 PKL

3. Tamansari Food & Fest Tahun 2016 (Jalan Dayang Sumbi) – 32 PKL

4. Jalan Kosambi tahun 2016 (Jalan Ahmad Yani) – 63 PKL

5. Basememnt BIP tahun 2016 (Jalan Merdeka) – 25 PKL

6. Basement Ujung Berung tahun 2016 (Sekitaran Alun-Alun Ujung Berung) – 72 PKL

7. Teras Cihampelas tahun 2017 (Jalan Cihampelas) – 192 PKL

8. Rancasari (Samping RS Al-Islam) tahun 2017 – 200 PKL

9. Balonggede tahun 2018 – 41 PKL

10. Griya Buahbatu tahun 2018 – 31 PKL

11. Alun-Alun Regol tahun 2018 - 115 PKL

12. Alun-Alun Cicendo tahun 2018 (Jalan Arjuna, Jalan Jatayu) – 68 PKL

13. Cibadak Culinary Night tahun 2018 – 200 PKL

14. Vallkenet Malabar tahun 2018 – 18 PKL

15. Purnawarman tahun 2018 – 53 PKL

16. Kebon Jati tahun 2018 – 40 PKL. (Utara Jaya)