Selama Libur Lebaran Sampah di Bandung Naik 80 Ton Per Hari

Konten Media Partner
12 Juni 2019 17:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi memungut sampah oleh Sahabat Uncle Teebob dan Napak Inclusive, di kawasan Alun-alun Bandung. (Foto-foto: Agus Bebeng/Bandungkiwari)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi memungut sampah oleh Sahabat Uncle Teebob dan Napak Inclusive, di kawasan Alun-alun Bandung. (Foto-foto: Agus Bebeng/Bandungkiwari)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Volume sampah di Bandung selama liburan Lebaran tercatat mengalami kenaikan 4% atau berkisar 80 ton dari keadaan normal, menurut data PD Kebersihan Kota Bandung.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung Deni Nurdiana mengatakan, pada operasi kebersihan sejak H-2 sampai H+5 Lebaran, jumlah sampah mengalami peningkatan sebesar 4%.
Sementara produksi sampah se-kota Bandung per harinya bisa mencapai 1.600 ton. "Hampir 80 ton per hari," kata Deni di Bandung, Rabu (12/6).
Sedangkan persentase produksi sampah sejak awal hingga berakhirnya Ramadhan mengalami peningkatan 9%. "Jadi kalau secara keseluruhan sejak Ramadan sampai Idulfitri, peningkatan itu mencapai 8%," katanya.
Peningkatan volume sampah selama libur Lebaran banyak terjadi di pusat-pusat keramaian. Dia mencontohkan seperti kawasan Jalan Asia Afrika, Taman Alun-alun, Taman Ujungberung, Jalan Otista, Kebun Binatang, Jalan Riau dan tempat keramaian lainnya.
"Memang saat Lebaran itu penumpukannya di tempat-tempat tertentu saja, ada di 10 lokasi yang menjadi pusat kunjungan wisata dan PKL (pedagang kaki lima)," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pada masa liburan kemarin, pihak PD Kebersihan menurunkan 1.464 petugas. Mereka bekerja ke seluruh wilayah Bandung namun diprioritaskan di kawasan ramai pengunjung.
"Dengan jumlah petugas yang ada, sampah masih tertangani. Karena rata-rata di kita sampah tidak ada yang dibesokkan," katanya.
Walau relatif tertanggulangi, Deni tak menampik ada tantangan besar dalam menghadapi produksi sampah. Menurutnya, penegakan displin terhadap PKL yang berjualan saat Lebaran masih lemah.
Contohnya, kata Deni, masih ada PKL yang berjualan di zona merah atau kawasan bebas berjualan. Seperti di kawasan Dalem Kaum, Diponegoro dan Tegalega. "Saat operasi kemarin masih ditemukan sampah-sampah berserakan di dalam zona merah," ujarnya.
Ia pun berharap, penegak displin dapat bertindak tegas kepada PKL. "Tahun ini jujur saja harus saya sampaikan PKL bandel. Jadi kita harapkan penegakan disiplin lebih tegas," uajrnya. (Ananda Gabriel)
ADVERTISEMENT