Serangan Tawon Ndas di Kabupaten Bandung Meningkat

Konten Media Partner
5 Desember 2019 8:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi (Foto: pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi (Foto: pixabay)
ADVERTISEMENT
KABUPATEN BANDUNG, bandungkiwari - Serangan tawon ndas atau vespa affinis di Kabupaten Bandung dari tahun ke tahun terus meningkat. Ini terlihat dari jumlah warga yang resah dan melaporkan kepada Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung.
ADVERTISEMENT
Data di Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung menyebutkan, tahun ini permintaan eksekusi sarang tawon ndas itu mencapai 215. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2018 lalu sebanyak 109 laporan.
"Selama Januari hingga November 2019 itu kita menerima 215 laporan dan penanganannya. Kebanyakan tawon jenis vespa," kata Anggota Pusdalop Damkar Kabupaten Bandung, Bima Prataevama, Rabu (4/12).
Wilayah yang melaporkan adanya sarang tawon itu, menurut Bima, cukup merata di Kabupaten Bandung dengan jumlah lebih dari 1 kali. "Bulan Desember ini dalam sehari bisa 5-6 kali laporan," ujarnya.
Namun Bima menambahkan, peningkatan laporan keberadaan sarang tawon di Kabupaten Bandung ini juga tidak terlepas dari penyediaan pos-pos kesiapsiagaan sarang tawon yang semakin disebar ke berbagai wilayah dengan jumlah pos yang lebih banyak dibandingkan tahun lalu.
ADVERTISEMENT
"Timnya disebar ke pos. Tahun lalu kita hanya ada 3 pos, sedangkan tahun ini ada 9 pos. Jadi laporannya semakin banyak," katanya.
Bima menjelaskan, pada saat mengevakuasi sarang tawon, tidak sedikit dari warga yang tersengat. Bahkan tidak sedikit petugas yang terkena sengatan tawon saat melakukan eksekusi. Namun ia mengatakan tidak ada korban jiwa baik dari pihak warga maupun petugas.
Karena keterbatasan peralatan, kata Bima, pihaknya hanya bisa mengevakuasi sarang tawon itu tidak lebih dari 2 kali. "Untuk eksekusi tidak bisa kita lakukan semua karena peralatannya juga masih kurang. Sehari paling 1-2 yang dieksekusi," ucapnya.
Evakuasi ini kata Bima, lebih sering dilakukan pada malam hari. Ini untuk menghindari kecenderungan perilaku tawon yang lebih agresif pada siang hari. (Ananda Gabriel)
ADVERTISEMENT