Serbuan Informasi Berpotensi Bikin Anak Muda Terkena Gangguan Jiwa

Konten Media Partner
10 Oktober 2018 16:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serbuan Informasi Berpotensi Bikin Anak Muda Terkena Gangguan Jiwa
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ketua PDSKJI Kota Bandung Arlisa Wulandari. (Arie Nugraha)
BANDUNG, bandungkiwari – Era banjir informasi saat ini menyimpan sisi gelap khususnya bagi generasi muda. Dampaknya bisa menimbulkan gangguan kejiwaan.
ADVERTISEMENT
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Kota Bandung Arlisa Wulandari mengatakan, terpaan informasi yang tinggi bisa sebagai pemicu terjadinya masalah kejiwaan terhadap anak muda.
Masalah lainnya yang dihadapi anak muda ialah narkoba, bullying (perudungan) dan melukai diri sendiri. Hal itu bisa terakumulasi pada diri anak muda sampai rentan menjadi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
"Biar pun enggak pake narkoba, mereka membully teman-teman mereka karena kalau kita lihat kan banyak juga film - film mungkin drama Korea atau tentang remaja itu kalau membully itu adalah keren, misalkan begitu. Mereka punya geng yang bisa membully teman - temannya sendiri, itu justru geng yang dianggap orang - orangnya keren gitu. Hal - hal seperti itu kalau yang nonton tidak didampingi, mereka akan menjadi ingin seperti itu," kata Arlisa di Bandung, Rabu (10/10/2018).
ADVERTISEMENT
Arlisa mengatakan pendampingan anak muda oleh keluarga saat menerima berbagai macam bentuk informasi tersebut perlu dilakukan. Namun syaratnya, keluarga harus memiliki fondasi kuat baik pendidikan, agama dan budaya.
Berbeda halnya dengan anak muda yang hidup sendiri atau pun tidak dilindungi oleh keluarganya, yang ikut menyeleksi informasi yang diperoleh. Selain keluarga kata Arlisa, kelompoknya harus bekerja sama dengan berbagai institusi pemerintah seperti Kementerian Informasi dan Dinas Pendidikan soal pencegahan anak muda terjerumus menjadi ODGJ.
"Sama saja dengan paparan selebgram yang tidak selalu menunjukkan hal baik. Ada menunjukkan hal konsumtif, cara gaya hidup seperti pacaran yang bebas itu adalah hal keren. Saya lihat pengikutnya banyak banget selebgram yang justru aneh-aneh itu," ujar Arlisa.
ADVERTISEMENT
PDSKJI Kota Bandung meminta seluruh kelompok masyarakat terlibat untuk mengantisipasi pemicu masalah terhadap anak muda. Hal itu untuk meminimalisir bertambahnya ODGJ yang ada. Data yang dimiliki PDSKJI pada beberapa tahun lalu, tercatat sebanyak 73 ribu masyarakat di Jawa Barat terpapar gangguan kejiwaan. (Arie Nugraha)