Kepala Sekolah SDN 023 Pajagalan Akui Lengah Dalam Pengawasan

Konten Media Partner
6 September 2018 8:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Sekolah SDN 023 Pajagalan Akui Lengah Dalam Pengawasan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Orang tua anaknya korban bully, Ema Herlina (baju hijau) dan Kepala sekolah SDN 023 Pajagalan Dante Rigmalia di Gedung DPRD Kota Bandung. (Utara Jaya)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Terkait kasus perundungan dengan kekerasan yang terjadi di SDN 023 Pajagalan beberapa waktu lalu, pihak sekolah mengakui lalai dalam melakukan pengawasan. Karena peristiwa tersebut juga berlangsung pada saat jam belajar.
“Bisa jadi ya mungkin tadi pengawasan yang tidak optimal. Yang jelas ini kejadiannya di sekolah kami lengah kenapa ini bisa terjadi,” ucap Dante Rigmalia, Kepala sekolah SDN 023 Pajagalan setelah rapat di Gedung DPRD Kota Bandung, Rabu (5/9/2018).
Salah satu siswa SD tersebut menjadi objek perundungan dan kekerasan fisik oleh teman sekolahnya yang kemudian tayangan videonya membuat geger jejaring sosial pada 28 Agustus lalu, dan diketahui terjadi di SDN 023 Pajagalan. Korban dan pelaku duduk di kelas VI, lalu dari pengakuan korban dirinya sudah mendapat perlakuan tidak menyenangkan oleh temannya berinisial I sejak memasuki kelas IV.
ADVERTISEMENT
Diutarakan Dante, dalam kurun waktu hampir dua tahun ini dirinya tidak mendapat laporan dari siswa, orang tua, guru ataupun staf sekolah lainnya tentang adanya tindakan perundungan ataupun kekerasan fisik. Termasuk kasus yang dialami korban pun baru diketahui baru-baru ini setelah videonya membuat heboh warganet.
“Berdasarkan info orang tua itu yang terjadi, sementara dari guru kejadian ini tidak dilaporkan. Sejauh ini tidak ada laporan,” dia menerangkan.
Dante mengklaim semenjak 2017 lalu dilakukan sosialisasi kepada para siswa agar selalu mentaati peraturan. Namun kegiatan tersebut hanya bertahan untuk dua kelas.
“Sebetulnya sudah dilakukan pengamanan dari satu tahun lalu yang diperuntukan dua kelas tertentu untuk anak-anak yang aktif dan dinamis. Ternyata program ini harus dilakukan di semua kelas, ternyata kejadian tahun ini pada kelas 6 ini,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sekarang ini Dante menyatakan pengawasan di SDN 023 semakin diperketat. Selain itu, usulan agar komite sekolah ikut terlibat kebagian jatah piket di sekolah juga mulai dikaji.
“Sebetulnya kami sudah menyusun rencana perbaikan sesuai refleksi yang sudah dilakukan tentang aspek apa saja yang diperbaiki terutama pengawasan. Tentu soal jam piket agar bisa dioptimalkan. Kemarin ada saran agar melibatkan orang tua jika sumber daya tidak memadai sistem piket,” katanya. (Utara Jaya)