Sopir Ambulans Kota Bandung Dapat Pelatihan Pertolongan Pertama

Konten Media Partner
25 September 2018 18:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sopir Ambulans Kota Bandung Dapat Pelatihan Pertolongan Pertama
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Puluhan sopir ambulans di Kota Bandung dilatih untuk melakukan pertolongan pertama terhadap pasien yang mengalami kecelakaan dan bencana alam oleh PMI, Lembang, Selasa (25/9/2018). (Humas Markas PMI Bandung)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Puluhan sopir ambulans Kota Bandung dilatih melakukan pertolongan pertama terhadap pasien yang mengalami kecelakaan dan bencana alam. Sopir diharapkan mampu melakukan tindakan pertolongan pertama.
Menurut juru bicara Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung Priyo Handoko, tidak semua sopir ambulans memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan pertolongan pertama. Selama ini sopir ambulans hanya bertugas mengantarkan pasien yang telah ditangani oleh petugas medis.
"Pelatihan ini tujuannya untuk menambah ilmu pertolongan pertama khsususya bagi driver ambulans se-Kota Bandung, yang hari ini diwakili oleh 30 peserta,” terang Priyo, Selasa (25/9/2018).
“Idealnya sopir ambulans ini selain harus mahir mengemudi, mereka juga harus mempunyai ilmu pertolongan pertama untuk menolong pasien dilapangan," lanjutnya.
Peserta pelatihan terdiri dari sopir Klinik Darul Tauhid, Yayasan Istiqomah, Yayasan Percikan Iman, PP Persis, Rumah Sakit Muhammadiyah, Klinik PT Bio Farma, Klinik Pratama Widya Bakti Inti, DPD PDIP, DPD dan DPW Nasdem.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Bidokkes Polda Jawa Barat, Yayasan Nusantara Baitul Rahman, PT Senopati Satrya Sakti, Klinik Pertamina, DPD Golkar, Santosa Hospital, Yayasan Al Muflihun, PMI Medical Centre, Dinas Penanggulangan Kebakaran serta PMI Kota Bandung.
Materi lain yang diberikan kepada puluhan sopir ambulans itu, terdiri dari sistem rujukan dan sistem penanggulangan pasien gawat darurat (SPGDT), penggantian klaim pasien kecelakaan, penilaian penderita, resusitasi jantung paru-paru (CPR), trauma dan pemindahan penderita.
Priyo menyebutkan pelatihan itu dilakukan selama tiga hari di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat dari tanggal 24 - 26 September 2018. (Arie Nugraha)