Sopir Pribadi Dirjen Kemenkum HAM Dicecar Soal Tas Louis Vuitton

Konten Media Partner
9 Januari 2019 19:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. Tas Louis Vuitton. (Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. Tas Louis Vuitton. (Pixabay)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Mulyana, sopir pribadi Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Dirjen PAS Kemenkum HAM) Sri Puguh Budi Utami, dicecar hakim dan jaksa soal penerimaan tas merek Louis Vuitton dari ajudan mantan Kepala Lapas Sukamiskin Wahid Husen, Hendry Saputra. Berdasarkan penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tas mewah tersebut diberikan oleh Wahid kepada Sri sebagai kado ulang tahun. Tas diberikan oleh Wahid melalui ajudannya Hendry Saputra kepada Mulyana selaku sopir Sri Puguh. Mulyana yang menjadi saksi pun mengakui menerima pemberian itu dari Hendry. "Iya (menerima) yang menitipkan Hendry," katanya dalam ruang sidang di Pengadilan Tipikor Bandung, Rabu (9/1/2019). Menurut Mulyana, hadiah terlarang itu untuk majikannya, Sri Puguh. Akan tetapi dalam persidangan, ia mengatakan tas tak langsung diberikan kepada Sri. Namun justru disimpan di dapur kantor Sri. "Disimpan di pantry karena tahu Ibu tidak mengizinkan menerima barang. Dari dulu tidak boleh menerima barang," ujarnya. Mulyana menyebut tak mengetahui isi dari hadiah yang masih terbungkus itu. Ia baru tahu setelah barang dikembalikan ke KPK. Pengembalian itu dilakukan atas inisiatif Mulyana sendiri usai diperiksa KPK. "Saya yang mengembalikan setelah di-BAP atas inisiatif saya sendiri," katanya. Keterangan Mulyana dinilai membingungkan dan tidak logis. Menurut hakim, tak mungkin Mulyana menerima barang lalu tidak diberitahukan kepada Sri, disimpan di pantry lalu dikembalikan ke KPK. Hakim terus mencecar apa alasan Mulyana menyimpan tas titipan itu di pantry, tetapi kemudian dikasihkan ke KPK. “Benar atau tidak perbuatan itu? Alasannya apa? Enggak nyambung," kata hakim, namun Mulyana tak bisa menjawab. Sementara di tempat sidang yang sama, Sri Puguh tegas membantah tidak tahu akan adanya tas tersebut. (Ananda Gabriel)
ADVERTISEMENT