Sosialisasi Pilgub Jabar 2018 Dinilai Tidak Maksimal

Konten Media Partner
6 Juni 2018 15:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sosialisasi Pilgub Jabar 2018 Dinilai Tidak Maksimal
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Para pasangan calon Pilgub Jabar 2018. (Kumparan.com)
BANDUNG, bandungkiwari - KPU Jawa Barat sudah menetapkan jumlah pemilih yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2018 mencapai 31.735.133 orang. Setelah dilakukan rapat pleno ulang, jumlah DPT tersebut berkurang menjadi 31.730.042.
ADVERTISEMENT
Majelis Rakyat Indonesia (MRI) menyebutkan, jumlah DPT Pilgub Jabar 2018 jauh berkurang dibandingkan DPT Pilgub Jabar 2013 yang mencapai 32.646.000.
Terkait penurunan jumlah DPT yang siginifikan tersebut, Majelis Rakyat Indonesia mengharapkan perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jabar saat ini memakai data akurat. Berkurangnya jumlah DPT itu dinilai tak lepas dari data Pilgub Jabar 2013 yang tidak akurat yang kemudian dipakai dasar DPT Pilgub Jabar 2018, lalu masalah administrasi dan persoalan e-KTP yang berlarut-larut.
“Yang paling penting lagi ialah kinerja KPU Jabar dalam sosialisasi soal Pilgub Jabar belum dirasakan maksimal,” kata Sekjen MRI, Matdon, melalui siaran pers yang diterima Bandungkiwari.com, Rabu (6/6/2018).
Bahkan, kata dia, ada guru PNS yang belum tahu siapa saja calon pimpinan mereka, juga masih ada warga yang tidak tahu mengenal pelaksanaan pilkada atau pengenalan pasangan calon peserta pilkada.
ADVERTISEMENT
Akibat tidak maksimalnya sosialisasi, lanjut dia, rakyat menilai tidak menganggap pilkada sebagai momen yang penting.
“Kondisi ini sebenarnya bahaya untuk kehidupan demokrasi kita. Jika rakyat dibiarkan tidak mengetahui adanya Pilkada maka jangan-jangan Golput kembali mengancam seperti pada Pilkada Jabar tahun 2013,” katanya.
Ia mengungkapkan, suara Golput alias pemilih yang tidak memilih pada Pilgub Jabar 2013, mencapai 36,3 persen atau 11.823.201 suara. Menurutnya jumlah tersebut “mengalahkan” raihan suara pemenang Pilgub Jabar 2013 yang hanya mampu meraih 6.515.313 atau 32,39 persen dari total jumlah suara yang sah (20.713.779 suara).
Menurutnya, saat Pilkada menjadi ruang sunyi bagi sebuah pesta demokrasi itu artinya demorasi telah gagal ditegakkan di bumi parahyangan. "Paling tidak, demokrasi tetap berlangsung tapi kurang sehat. Apalagi pada saat Pilkada sudah hitungan hari,” katanya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu KPU Jabar dalam waktu sangat singkat ini diminta meningkatkan kinerjanya. Misalnya, mengerahkan agen sosialisasi dan relawan demokrasi. Selain itu, fungsi Komite Panitia Pemungutan Suara (KPPS) juga perlu diperluas dengan melakukan sosialisasi di lingkunganya khususnya terhadap pemilih yang sudah masuk di DPT hingga memastikan kehadiran pemilih ke TPS.
“Agen sosialisasi dan relawan demokrasi diharapkan juga paham mengenai konsep sosialisasi berbasis keluarga, dengan dilakukannya pembekalan oleh kampus-kampus misalnya, dan di tingkat bawah oleh KPU kab/kota yang melibatkan PPK, PPS, dan KPPS. Dalam kegiatan sosialisasi Pilgub Jabar 2018,” katanya.
Jika tidak ada perbaikan kinerja KPU Jabar, ia khawatir angka golput di Pilgub Jabar 2018 lebih besar dibandingkan jumlah golput Pilgub Jabar 2013.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, selain merilis jumlah DPT Pilgub Jabar 2018 lewat rapat pleno, KPU Jabar juga menjelaskan berkurangnya jumlah DPT Pilgub Jabar 2018 jika dibandingkan dengan jumlah DPT 2013.
KPU Jabar mencatat ada daerah yang menggunakan DPT 2013 sebagai dasar penetapat DPT 2018, ada data yang tidak akurat atau tidak ada ketunggalan data, pembaruan data mutasi penduduk kurang valid, serta adanya data siluman seperti data kematian yang tidak diperbarui.
Namun KPU Jabar menegaskan, DPT 2018 ini lebih baik dibandingkan DPT Pilgub Jabar sebelumnya. "Data sekarang jauh lebih baik dibanding data pilgub sebelumnya," tandas Komisioner KPU Jabar Divisi Perencanaan dan Data, Ferdhiman Bariguna, dalam siaran pers terkait rapat pleno penetapan DPT Pilgub Jabar 2018.
ADVERTISEMENT
Selain itu, KPU Jabar mengklaim tim kampanye semua paslon pada umumnya mengapresiasi hasil kerja KPU dan Bawaslu beserta jajarannya dalam menetapkan DPT, mengingat rapat pleno penetapan dihadiri semua pasangaan calon. Sementara untuk sosialisai, KPU Jabar antara lain menggandeng 30 kampus di Jabar. (Iman Herdiana)