news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Suhu Dingin di Bandung, Murid SMA 'Berselimut' Sarung ke Sekolah

Konten Media Partner
18 Juli 2019 15:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SMA Muhammadiyah di Kecamatan Kertasari Bandung Selatan. (Ananda Gabriel)
zoom-in-whitePerbesar
SMA Muhammadiyah di Kecamatan Kertasari Bandung Selatan. (Ananda Gabriel)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Suhu dingin 'menyelimuti' Bandung Selatan sejak dua pekan lalu, terutama di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Bahkan, dalam dua hari terakhir, suhu dingin terasa semakin ekstrem yang ditandai dengan membekunya embun pada pagi hari.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pemantauan bandungkiwari melalui Google, suhu di Kecamatan Kertasari mencapai 9 derajat celsius pada pukul 05.00 WIB. Suhu dingin ekstrem ini dirasakan salah satunya oleh Rudi Nurdiansyah, warga Desa Cibereum, Kecamatan Kertasari.
"Ketika masuk musim kemarau memang suhunya dingin, terutama menuju subuh,” kata Rudi di rumahnya, Kamis (18/7).
“Bahkan, kemarin pagi lebih dingin dari biasanya. Kondisi begini sudah dua minggu ini," sambungnya.
Guru SMA Muhammadiyah itu pun sering mendapat keluhan dari murid-muridnya yang merasa kedinginan. Terlebih mereka tinggal di ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut (mdpl).
"Ya, jadi mereka mengeluh pada saya. Bilangnya, 'Pak, suhunya dingin lagi'," kata Rudi meniru ucapan seorang muridnya.
Ilustrasi mengukur suhu dengan termometer Foto: Shutterstock
Suhu dingin ini, menurut Rudi, berdampak pada aktivitas belajar-mengajar di sekolahnya. Misalnya, sejumlah murid jadi datang terlambat dan bahkan ada yang membawa sarung untuk menghangatkan tubuh, baik selama perjalanan ke sekolah maupun saat di sekolah.
ADVERTISEMENT
"Yang tadinya masuk jam 7, jadinya jam 8. Kadang masih ada anak sekolah bawa sarung untuk menyelimuti tubuh mereka, saking kedinginannya," ucap Rudi.
Rudi dan pihak sekolah dapat memaklumi muridnya yang terlambat maupun membawa sarung. Sebab, kata dia, para orang tua juga banyak yang mulai beraktivitas lebih siang dibanding biasanya.
"Jadi, yang saya lihat, aktivitas masyarakat yang biasa dimulai dari subuh jadi datang agak siang atau sampai matahari menyinari. Tapi siang hari pun di sini terasa panas sekali," pungkasnya. (Ananda Gabriel)