Sumber Gempa Bumi di Pulau Jawa Bertambah Banyak

Konten Media Partner
10 September 2018 9:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sumber Gempa Bumi di Pulau Jawa Bertambah Banyak
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Peta gempa bumi SNI baru. (Dok. Peneliti Irwan Meilano)
BANDUNG, bandungkiwari – Sebagai daerah memiliki potensi bencana geologi, Indonesia sudah memiliki peta gempa bumi dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). SNI 1726: 2012 ini menjadi acuan untuk mengetahui sumber gempa bumi termasuk sebagai panduan bagi pendirian bangunan tahan gempa.
ADVERTISEMENT
Peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) Irwan Meilano mengatakan, adanya SNI yang dibuat Menteri PUPR berbasik riset tim ilmuwan tersebut menjadi kabar baik bagi daerah rawan gempa bumi seperti Indonesia.
“Jadi jangan bayangkan SNI cuma urusan knalpot atau helm, bangunan tahan gempa itu ada SNI-nya termasuk di dalamnya peta sumber gempa,” kata dosen ITB tersebut, dalam Geoseminar “Patahan Lembang: Fakta dan Realita” di Auditorium Badan Geologi, Jalan Diponegoro, Bandung, pekan lalu.
Doktor lulusan Nagoya University, Jepang, itu menjelaskan tujuan dibuatnya peta gempa bumi SNI agar terdapat standar tentang sumber gempa bumi. Sehingga tidak ada klaim yang menemukan sumber gempa baru. Menurutnya, temuan sumber gempa baru memang penting tapi harus diuji melalui proses riset ilmiah.
Sumber Gempa Bumi di Pulau Jawa Bertambah Banyak (1)
zoom-in-whitePerbesar
Dr. Irwan Meilano ST,M.Sc., peneliti ITB. (Iman Herdiana)
ADVERTISEMENT
Irwan menjelaskan, saat ini SNI 1726: 2012 sedang diperbarui. Irwan sendiri bagian dari tim yang melakukan update SNI. Menurutnya, tak lama lagi SNI peta gempa bumi yang baru siap dipublikasikan. SNI ini antara lain mencantumkan hasil riset terbaru mengenai sumber-sumber gempa di Indonesia.
Dalam SNI 1726: 2012 yang berlaku saat ini, digambarkan bahwa pulau Jawa memiliki sejumlah garis berwarna biru atau hitam. Garis tersebut menunjukkan sumber gempa bumi, yakni sesar atau patahan gempa bumi. Total garis sumber gempa di Jawa ada lima, yakni sesar Cimandiri, sesar Lembang-Baribis, sesar Bumu Ayu, sesar Semarang dan sesar Yogyakarta.
Namun setelah melalui riset untuk perbaruan, dalam SNI baru sumber gempa pulau Jawa tidak lagi lima, melainkan 25. Jumlah tersebut belum termasuk sumber gempa yang ada di laut. Bahkan Irwan meyakini jumlah itu bisa lebih. “Ini gempnya bukan baru ada sekarang, bukan berarti gempa zaman now, tapi pengetahuannya yang baru tahu,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sebanyak kurang lebih 25 sumber gempa bumi di pulau Jawa itu masuk dalam SNI 2018. Mulai sesar Cimandiri di selatan Jawa Barat, sampai ujung sesar Baribis-Kendheng di Surabaya. “Jadi ada 25 pengetahuan kita sumber gempa di pulau Jawa dan itu mengubah wajah yang tadinya lima menjadi 25,” tandasnya.
Penambahan sumber gempa bumi terjadi karena bertambahnya jumlah riset kegempabumian. “Tapi poinnya bahwa sumber gempa kita bertambah. Tujuannya adalah semakin realistis kita memiliki informasi sumber dan goncangan gempa, kemudian proses mitigasi bisa lebih terarah,” terangnya, saat ditemui usai seminar.
Pengurangan dampak resiko bencana atau mitigasi bagi negara sebesar Indonesia memerlukan skala prioritas. Tanpa skala prioritas, mitigasi akan sulit dilakukan. Adanya sumber gempa yang terstandar membantu menentukan prioritas.
ADVERTISEMENT
“Harapan kita wilayah-wilayah yang sangat beresiko tinggi, kerentanannya tinggi, itu harus yang menjadi perhatian,” katanya pakar yang aktif di Kelompok Keahlian Geodesi ITB. Dengan bertambahnya pengetahuan sumber gempa, diharapkan pula makin banyak daerah yang memiliki kesiapsiagaan yang lebih baik. (Iman Herdiana)