Tanggapan Kapolres Bandung soal Jurnalis yang Dianiaya Polisi

Konten Media Partner
1 Mei 2019 16:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung Komisaris Besar Polisi Irman Sugema. (Iman Herdiana)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung Komisaris Besar Polisi Irman Sugema. (Iman Herdiana)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Bandung, Komisaris Besar Polisi Irman Sugema, mendatangi Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Borromeus, untuk melihat kondisi jurnalis yang mendapatkan penanganan medis setelah mengalami kekerasan. Tindak kekerasan ini diduga dilakukan oleh aparat kepolisian saat meliput Hari Buruh Internasional (May Day) di Bandung pada Rabu (1/5).
ADVERTISEMENT
Irman sempat menemui Iqbal Kusumadirezza (Reza), seorang jurnalis freelance yang bertugas di Bandung. Irman menanyakan kondisi kesehatan Reza dan menyinggung kronologi peristiwa yang menimpanya.
Irman mengaku kaget dengan peristiwa yang menimpa Reza. Saat peristiwa itu berlangsung, Irman bersama jajarannya tengah konsentrasi mengamankan peringatan May Day. Setelah mendapat kabar soal dugaan kekerasan jurnalis, Irman langsung mendatangi rumah sakit untuk melakukan pengecekan.
Disinggung mengenai langkah hukum yang akan dilakukan jurnalis terkait kekerasan yang dialaminya, Irman menuturkan masalah tersebut sudah ada mekanismenya.
“Ya, kita kan sesuai (mekanisme hukumnya), ada propam di Polrestabes yang menangani permasalahan ini,” kata Irman.
Irman menegaskan pihaknya akan mendalami lebih lanjut kejadian tersebut. “Kita akan dalami keterangan dari teman media terkait adanya dugaan kemungkinannya apakah ada miss, tindakan di luar kontrol,” katanya.
ADVERTISEMENT
Ia juga melanjutkan peristiwa tersebut terjadi ketika polisi mengamankan massa berbaju hitam yang turut dalam aksi May Day. Penyelidikan terhadap kelompok tersebut masih dilakukan. Menurutnya jumlah massa berkostum hitam cukup banyak. Mereka diamankan karena khawatir terjadi bentrok dengan buruh. (Iman Herdiana)