Tanggapi Polemik Penanganan Sungai Citarum, Ridwan Kamil: Semua Kami Apresiasi

Konten Media Partner
4 Januari 2019 12:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanggapi Polemik Penanganan Sungai Citarum, Ridwan Kamil: Semua Kami Apresiasi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam rapat koordinasi (rakor) terkait implementasi penanganan Sungai Citarum di Saung Citarum Harum Sektor 8 di Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Rabu (5/12/18). (Humas Jabar)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mengkritik penanganan sungai Citarum, menuai polemik di sejumlah kalangan. Menyikapi polemik tersebut, Ridwan Kamil menyatakan dirinya justru mengapresiasi semua elemen masyarakat yang telah terlibat sejak awal dalam penanganan sungai terbesar dan terpanjang di Jawa Barat itu.
“Citarum itu mengalami banyak kemajuan, oleh stakeholder, pihak-pihak. Semua kami apresiasi apalagi TNI. Dengan kehadiran TNI, itu kemajuan Citarum luar biasa. Jadi tidak betul, jika tidak terapresiasi. Saya mengapresiasi di berbagai kesempatan, dalam pidato selalu memuji,” ungkapnya, di Bandung, seperti dikutip dari siaran persnya.
Emil, sapaan akrabnya, kemudian menjelaskan hasil evaluasi anggaran saat rapat bersama Menko Maritim diketahui bahwa ada penganggaran program dan kegiatan Citarum Harum yang kurang terkoordinasi.
ADVERTISEMENT
“Sudah ada kemajuan, tapi masih ada problem, kita tidak bisa tutup mata. Hasil evaluasi di Kemenkomaritim ditemukan kekurangkompakan dalam penganggaran, bukan tentang peran,” kata Emil.
“Akibatnya apa? mereka bekerja sendiri-sendiri terutama instansi pemerintah ini mengakibatkan tidak ada sinkron. Pak Luhut nanya kenapa? karena nggak ada dirigennya yang mengatur, nggak ada yang mengatur apa mengerjakan apa, apakah ngegas ataupun ngerem, nggak ada polanya,” tambah Emil.
Inilah yang mendasari Dansatgas Citarum yaitu Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, untuk membangun tim lintas elemen yang akan dibuatkan payung hukumnya pada Satgas Citarum dan Pokja Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Sungai Citarum.
Itulah sebab di Perpres itu, menurut Emil, Dansatgas (gubernur) ditugaskan membereskan itu, dengan tujuan di 2019 kekurangkompakan itu akan dapat diperbaiki.
ADVERTISEMENT
“Ada di acara, pertama membentuk pusat komando Citarum, bikin ruangan khusus. rapat disitu, bikin keputusan disitu, nggak sendiri-sendiri lagi,” kata Emil.
Kedua, menurut Emil anggaran juga harus terkoordinasi, jangan sampai ada imbas kepada salah satu pihak sebagai akibat kekurangkompakan.
“Yang saya maksud selama ini bukan urusan uangnya atau ilmu, tapi urusan kepemimpinan di level pas penganggarannya. Jadi akibatnya kita tidak tahu, departemen apa sedang mengerjakan apa, memberikan dampak apa, itu ngga ada ukuran. Itu yang saya maksud kekurangkompakan itu,” jelas Emil.
Sementara itu Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, Prima Mayaningtias, yang juga menjabat sebagai Wakil Pelaksana Harian Sekretariat Satgas Citarum mengatakan saat ini telah terbit Kepgub no 614/Kep.1303-DLH/2018 tanggal 12 desember 2018 tentang Sekretariat Satgas Citarum dan Pokja Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Sungai Citarum.
ADVERTISEMENT
“Ini adalah langkah komitmen bersama untuk mewujudkan sinergitas dan kebersamaan semua komponen untuk bersama mewujudkan Citarum Harum,” ungkap Prima. (Iman Herdiana)