Teknik Menghias Barang Usang ala Perajin Perancis

Konten Media Partner
4 Juli 2018 13:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Teknik Menghias Barang Usang ala Perajin Perancis
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Teknik menghias barang decoupage. (Meegha Dwi Anggraeni)
BANDUNG, bandungkiwari - Sebal melihat barang usang? Sebaiknya jangan sebal dulu. Mungkin dengan decoupage, barang usangmu telihat lebih berharga.
ADVERTISEMENT
Decoupage adalah teknik yang kerap digunakan oleh para pelaku kerajinan tangan. Biasanya mereka akan menghabiskan waktu hingga berjam-jam demi mempercantik sebuah barang yang diinginkan. Misalnya, nampan kayu, lemari kayu, meja sampai dinding kamar.
Teknik yang sudah dikenal di Perancis sejak lebih dari seratus tahun lalu itu, kini kembali berkembang di Indonesia. Pelakunya adalah para crafter, salah satunya Suryanti.
Sejak 2014 lalu, perempuan asal Bandung ini mulai belajar membuat kerajinan dengan menggunakan teknik decoupage atau teknik menggunting dan menempel kertas pada sebuah bidang.
Decoupage diambil dari Bahasa Perancis, yang artinya menempel. Para perajin di masa Marie Antoinette sering menggunakan teknik ini untuk menghias cangkir, teko teh, dan piring porselen.
ADVERTISEMENT
Caranya sederhana, mereka hanya perlu menggunting gambar hias dari kertas, menempelkannya pada cangkir, gelas, teko, maupun piring porselen, memolesnya dengan cairan khusus, dan kembali membakarnya supaya gambar melekat sempurna.
“Hasil decoupage bisa menyerupai lukisan dan tampak hidup,” kata perempuan yang akrab dipanggil Isur ini, saat berbincang dengan bandungkiwari.com.
Terlebih, lanjut dia, gambar yang sering digunakan untuk teknik ini tidak jauh dari tumbuhan, bunga, dan burung.
Teknik Menghias Barang Usang ala Perajin Perancis (1)
zoom-in-whitePerbesar
Teknik menghias barang decoupage. (Meegha Dwi Anggraeni)
Rupanya, para perajin lebih memilih menghias dengan teknik decoupage demi mempersingkat waktu. Hanya butuh waktu tak lebih dari lima jam untuk teknik decoupage paling sederhana. Bahan yang dibutuhkan pun tak banyak, hanya kertas hias, gunting, kuas, dan cairan perekat.
ADVERTISEMENT
“Kerajinan tangan ini tak pernah padam dan akan terus berkembang,” ucap Isur.
Decoupage tidak hanya berhenti dengan menggunting dan menempel kertas. Beberapa teknik pun bisa digunakan untuk menghasilkan efek, sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Misalnya efek emboss, efek retak, hingga efek pudar pada benda-benda yang ingin dihias. Semakin banyak efek yang diciptakan, semakin banyak alat bantu yang digunakan. Dan tentunya semakin banyak pula waktu yang dibutuhkan.
“Intinya, decoupage ini digunakan untuk menghias barang-barang usang supaya terlihat seperti baru. Benda apapun bisa dihias dengan menggunakan teknik ini, mulai dari besek, kayu, kaca. Tembok pun kalau mau bisa dihias dengan teknik ini,” tutup Isur. (Meegha Dwi Anggraeni)