Warga Jabar Diminta Hemat Air Selama Kemarau

Konten Media Partner
5 Juli 2019 17:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sawah. (Iman Herdiana)
zoom-in-whitePerbesar
Sawah. (Iman Herdiana)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) mulai mengalami kekeringan pada musim kemarau ini. Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun mengajak warganya untuk menghemat air.
ADVERTISEMENT
"Untuk yang sifatnya air bersih kita mengimbau agar masyarakat menghemat air," kata Ridwan di Gedung Sate, Bandung, Jumat (5/7).
Ia mengatakan, musim kemarau ini membuat menyusutnya air di sejumlah irigasi yang mengakibatkan lahan pertanian atau sawah kekeringan. Sementara menghadapi kebutuhan air masyarakat, ia berjanji akan memastikan suplai air bersih.
Pihaknya juga sudah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diserahkan kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kabupaten kota di Jabar. Hal itu untuk menyediakan layanan ekstra kepada masyarakat.
"Di antaranya menjual air yang harganya terjangkau dengan jemput bola. Jadi mendatangi daerah-daerah atau titik-titik warga yang membutuhkan air bersih," ujarnya.
Mengenai kekeringan pada sejumlah lahan pertanian di musim kemarau ini, menurutnya hal itu akibat dari suplai air yang terbatas. Pihaknya sudah meninjau memang ada penuruan debit air, sehingga kontrol dari pengairan di irigasi pun menyusut.
ADVERTISEMENT
Kepada Dinas Sumber Daya Air (SDA) dia telam meminta agar melakukan pengaturan debit air agar tidak sederas pada saat masuk musim penghujan.
"Jadi aliran tetap ada tetapi dengan jumlah volume yang dihemat dan dikurangi," katanya.
Bagi daerah yang benar-benar mengalami kekeringan dengan tingkat parah, salah satu solusinya yaitu melakukan rekayasa cuaca. Namun efektifitasnya pun harus dikaji, mengingat harus mengeluarkan anggaran yang cukup besar.
Ia menambahkan, rekayasa cuaca kemungkinan bisa menjadi solusi untuk daerah daerah yang kondisinya ekstrim. (Ananda Gabriel)