news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

13 Mortir Diduga Sisa Perang Kemerdekaan Ditemukan di Senori

Konten Media Partner
13 Maret 2019 20:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengecek mortir yang ditemukan.
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengecek mortir yang ditemukan.
ADVERTISEMENT
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sugit, Purnawirawan TNI AD asal Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban menemukan mortir di area tanah pribadi di sisi tebing gunung gong, Selasa (12/3) kemarin. Lokasi penemuan mortir ini tepatnya berdekatan dengan bekas perumahan peninggalan Ratu Belanda Wilhelmina di Desa Banyuurip.
ADVERTISEMENT
Informasi yang dihimpun, ada sebanyak 13 mortir yang ditemukan. Rinciannya, jenis 80 sebanyak 3 biji. Mortir jenis ini ditaksir berjarak luncur radius 6 kilometer jika ditembakkan. Sedangkan sisanya mortir ukuran kecil jenis 5 sebanyak 10 biji dengan kekuatan jarak luncur tembak radius 1 kilometer.
Mortir-mortir yang diduga masih aktif itu ditemukan di sisi tebing gunung gong area pertanahan milik keluarga Sugit. Mortir itu ditemukan Sugit saat hendak mencangkul untuk keperluan tanaman jagung.
Diduga kuat, mortir tersebut merupakan peninggalan pasukan Belanda dan Jepang. Sebab, keberadaannya tidak jauh dari rumah peninggalan Ratu Belanda yang berlokasi di kota minyak, Desa Banyuurip Kecamatan Senori.
"Pertama kali mortir kelihatan saat sedang menggali gali tanah di pinggiran tebing guna keperluan penanaman jagung. Kemudian, baru menggali di kedalaman beberapa meter terdapat sebuah mortir yang berukuran besar ini," ungkap Sugit, saksi mata, Rabu (13/3).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, lahan tersebut merupakan peninggalan orang tuanya. Kebetulan sejak zaman kolonial Belanda dan penjajahan zaman Jepang, orang tua Sugit menjadi pejuang kemerdekaan atau tentara veteran perang.
"Bapak dulu memang pejuang kemerdekaan, dan tanah ini milik bapak saya," paparnya.
Saat ini, lokasi penemuan mortir nampak dijaga pihak TNI, Polri, dan Satpam perminyakan. Area tersebut juga dipasangi garis berwarna kuning guna menjaga sterilisasinya. Saat ini mortir telah dievakuasi menggunakan mobil Gegana. (ahm/rev)