news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bahaya Mengonsumsi Daging Glonggongan, Ini Cara Membedakannya dengan Daging Segar

Konten Media Partner
3 Agustus 2018 18:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bahaya Mengonsumsi Daging Glonggongan, Ini Cara Membedakannya dengan Daging Segar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
NGAWI, BANGSAONLINE.com - Terungkapnya praktik sapi glonggongan di Ngawi, Kamis (2/8) kemarin menyisakan kekhawatiran sejumlah masyarakat. Apalagi, kurang beberapa hari lagi umat muslim menyambut hari raya Idul Adha yang mana sapi menjadi salah satu hewan yang dikurbankan.
ADVERTISEMENT
Terkait hal ini, Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian (Disperta) Ngawi drh. Tri Wahyu Yulisetiani mengimbau agar masyarakat waspada terhadap beredarnya daging sapi glonggongan di pasaran. Menurutnya, daging hasil pengglonggongan sangat berbahaya bagi kesehatan.
"Biasanya efek yang sering dirasakan akibat mengonsumsi daging sapi glonggongan adalah diare," jelas Tri Wahyu Setiani pada BANGSAONLINE.com, Jumat (03/08/2018).
"Sebab daging sapi glonggongan berpotensi mengandung berbagai bakteri. Selain dari bakteri dari daging sapi sendiri, juga dari bakteri air yang dimasukkan paksa pada hewan yang akan disembelih," ujarnya.
"Dan apabila yang mengonsumsi tidak dapat memasaknya, terus mengidap infeksi sekunder dapat berakhir dengan kematian," terang Mbak lis, sapaan dokter hewan yang bertugas di Disperta Ngawi ini.
Mbak Lis pun membeberkan cara membedakan daging sapi glonggongan dan daging sapi segar. Menurut Mbak lis, biasanya daging hasil glonggongan bertekstur lembek dan warnanya lebih mengkilap. Dan yang pasti sang penjual daging tidak akan menggantung dagangannya karena daging akan mengeluarkan air dan menetes.
ADVERTISEMENT
"Karena banyak air akan menetes dan baunya anyir, serta lebih cepat membusuk," pungkasnya.(nal/ian)