Anggota DPRD Jatim: Seks Bebas di Kalangan Anak Sudah Mengkhawatirkan

Konten Media Partner
24 Mei 2018 0:06 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPRD Jatim: Seks Bebas di Kalangan Anak Sudah Mengkhawatirkan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Anggota DPRD Jawa Timur Mochamad Eksan menilai pergaulan bebas di kalangan anak saat ini sudah sangat gawat dan mengkhawatirkan. Pasalnya, pergaulan bebas awal dari kenakalan anak hingga seks bebas yang bisa mengakibatkan kehamilan dini.
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran Eksan itu terbukti dengan adanya siswi kelas dua SMP yang hamil oleh pacarnya siswa kelas lima SD di Kabupaten Tulungagung.
“Peristiwa di Tulungagung benar-benar memprihatinkan kita semua. Ini menjadi intropeksi bagi para orangtua dan guru. Jangan sampai seks bebas menjadi hal yang lumrah dalam pergaulan anak-anak. Bisa jadi kasus di Tulungagung merupakan teori gunung es, yang kelihatan di permukaan," tutur Eksan, Rabu (23/5).
Anggota Komisi E DPRD Jatim ini mengaku sempat terkejut, tatkala anak SMP asal dari Bantaeng Sulawesi Selatan ngotot menikah. Alasannya takut tidur sendirian serta jatuh cinta dengan pacarnya.
Berita ini sempat viral, setelah pasangan anak tersebut melewati lika-liku. Semula ditolak oleh KUA, namun akhirnya mengajukan dispensasi dari pengadilan setempat. Hingga belakangan KUA pun tak bisa mengelak untuk menikahkan pasangan anak tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun Eksan menganggap kasus siswa SD menghamili siswi SMP di Tulungagung, jauh lebih mengejutkan dan menghentak kesadaran. Hal itu membuktikan betapa seks bebas di kalangan anak sudah menyebabkan hamil di luar nikah.
Tak terbayangkan, proses kematangan alat reproduksi sekarang, jauh lebih cepat. Usia kalender pun kian maju. Anak usia 13 tahun ternyata sudah dapat membuahi pasangannya yang berusia sama.
Ilustrasi berhubungan intim (seks). (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berhubungan intim (seks). (Foto: Pixabay)
“Seks bebas di kalangan anak bukan sekadar hanya runtuhnya moral anak yang bebas nilai, tapi berakibat pada kasus hamil di luar nikah yang berimplikasi panjang, berpotensi maraknya kasus aborsi, lemahnya kesehatan anak dan ibu, serta beban sosial ekonomi yang ditanggung oleh keluarga.
Ketua Bidang Agama dan Masyarakat Adat DPW Partai Nasdem Jatim ini menambahkan, pernikahan dini saja sudah menjadi concern pemerintah untuk dicegah. Tujuannya agar pasangan keluarga yang ada benar-benar siap secara lahir dan batin untuk menjalani kehidupan keluarga.
ADVERTISEMENT
Ini bagian ikhtiar dari pemerintah untuk menjaga ketahanan keluarga dan mutu generasi berikutnya. Terlebih pernikahan dini disinyalir sangat rentan perceraian, serta rendahnya mutu generasi yang dilahirkan.
Wakil Sekretaris PCNU Kabupaten Jember berharap keluarga menjadi benteng terakhir dari demoralisasi anak bangsa, akibat pengaruh negatif budaya bangsa lain. Dirinya mensinyalir seks bebas di kalangan anak yang dipengaruhi oleh gambar dan video yang mengandung konteks pornografi dan pornoaksi melalui Internet.
Kebebasan anak mengakses konteks porno tersebut, yang mendorong percepatan kematangan seksual anak sekarang, selain karena asupan makanan tertentu.
“Kasus Tulungagung menjadi dasar pentingnya pendidikan seks yang baik dan benar di kalangan anak. Pendidikan moral sebagai Bangsa Timur juga harus terus dilakukan. Disamping pemblokiran website yang mengandung konteks purnografi harus dilakukan untuk menghindari anak dari kecanduan pornografi,” urai Eksan. (mdr/rev)
ADVERTISEMENT