Lukisan dengan Obyek "Predator" Pikat Kolektor Mancanegara

Konten Media Partner
7 Oktober 2017 22:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lukisan dengan Obyek "Predator" Pikat Kolektor Mancanegara
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
GRESIK, BANGSAONLINE.com – Rachmad Basoeki (36), pelukis berasal Gresik, sangat menyukai miniatur predator, dan ini pun dituangkan dalam karyanya. Ternyata, lukisan predator diminati kolektor-kolektor mancanegara.
ADVERTISEMENT
Rahcmad juga merupakan kolektor action figure atau miniatur tokoh dalam film predator. Padahal, pada awalnya menjadikan wayang sebagai objek lukisan favorit. Namun, melukis objekini ternyata dirasakan Rachmad tidak cukup untuk menghidupi keluarganya.
Dia pun berupaya memperluas ekspresi seninya di dunia karikatur sejak 2012. Sebab, Rachmad melihat ada peluang besar di sana. Perlahan karya-karya Rachmad mulai dikenal, banyak yang menghubungi dan memesan karikatur kepadanya. Dan terus menggembangkan karyanya, pada akhirnya dia menjadikan action figure dalam film predator untuk dijadikan objek karya seninya yang sangat diminati kolektor dari berbagai macam negara.
Selain mempunyai gerai yang dinamai Nang Sang Oma Galery yang berada di Jl Pahlawan No 55. Selain didisplay di galeri, dia memasarkan hasil karyanya melalui dunia maya. Caranya, bergabung dan mem-posting hasil karyanya di beberapa komunitas di Facebook yang merupakan awal dari karya pedatornya dikenal.
ADVERTISEMENT
“Awalnya saya hanya iseng upload salah satu karya predator saya ke akun Facebook, setelah itu ada warga Australia yang bernama Greig Bain meng-add akun saya, katanya tertarik ingin membeli karya saya, kebetulan dia seorang kolektor seni animasi, punya gerai lukisan dan seni rupa di Australia, dia juga penggagas komunitas predator alien collection, ya akhirnya dari situ Greig jadi salah satu pelanggan tetap saya,” papar Rachmad.
Lukisan dengan Obyek "Predator" Pikat Kolektor Mancanegara (1)
zoom-in-whitePerbesar
Banyak pesanan yang datang dari luar negeri, selain customer asing yang fanatik dengan predator, pemesan hasil karyanya juga suka seni seperti ilustrasi manual yang tidak diproduksi masal. Tapi setiap bulannya Rachmad mengaku sengaja membuat dua sampai tiga lukisan saja, selain untuk menjaga tenaganya agar tidak terforsir juga demi menjaga kualitas karyanya.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan respon dari luar negeri memang lebih banyak, menurutnya gambaran manual lebih disuakai orang luar negeri. Warga Australia, Amerika Serikat, Inggis, Hawai dan Kanada sudah menjadi pelanggan tetap. Tidak hanya sekali, para customer itu memesan karya buatan tangannya berulang kali hingga dua tiga kali,bahkan ada yang memesan rutin tiap bulannya.
“Sempat saya tanya ke customer asing, kenapa lebih memilih dan memiliki karya saya sedangkan pelukis animasi di dunia kan banyak. Rata-rata jawaban mereka selain bagus, juga karena karya saya dianggap orisinil.” Papar Rachmad.
Saat ditanya soal harga, Racham enggan menyebutkan berapa harga yang dipatok serta berapa penghasilan tiap bulannya untuk hasil karya predatornya. Ia hanya menyebutkan kurang lebih 280 dollar AS untuk karya perdana yang dihasilkannya saat dibeli Greig.
ADVERTISEMENT
“Biasanya saat transaksi dengan orang asing, transfer ke rekening dengan DP 50 persen, sisanya setelah karya selesai. Setelah itu, gambar saya foto dan kirim ke pembeli, kalau memang sudah tidak ada yang kurang, baru saya paketkan ke pemesan,” ungkap Rachmad.
Menurut rachmad, banyak pelukis animasi, khususnya predator, yang ternyata hasil karyanya itu digandakan puluhan kali, sedangkan dirinya tidak pernah melakukan hal itu.
“Untuk menjaga karya saya tetap orisinil, biasanya saya beri tanda 1/1 atau 1 of 1 di bawah tanda tangan saya yang ada di bagian bawah lukisan. Orang yang sudah paham dunia seni pasti sudah mengerti jika itu merupakan karya orisinil dan tidak digandakan,” tambahnya. (Disna)