Pernyataan Sikap JKSN: Jangan Mendelegitimasi KPU

Konten Media Partner
21 April 2019 1:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
JKSN menggelar jumpa pers di Posko menyikapi perkembangan situasi pasca Pilpres. foto: DIDI ROSADI/ BANGSAONLINE
zoom-in-whitePerbesar
JKSN menggelar jumpa pers di Posko menyikapi perkembangan situasi pasca Pilpres. foto: DIDI ROSADI/ BANGSAONLINE
ADVERTISEMENT
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) mengimbau masyarakat tidak cepat percaya terhadap klaim kemenangan Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Pernyataan itu disampaikan Ketua Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN), KH. M. Roziqi,
ADVERTISEMENT
Selain itu, JKSN juga meminta kepada seluruh pihak tidak membuat berita-berita hoax untuk membentuk opini kebenaran. Apalagi mendelegitimasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan tuduhan curang. Karena KPU adalah lembaga independen yang kinerjanya diawasi oleh Dewan Kehormatan Penyelengagara Pemilu (DKPP) serta lembaga pemantau asing.
Roziqi melihat saat ini banyak informasi terutama di media sosial yang berisi klaim sepihak kemenangan dari kubu paslon tertentu. Padahal, proses penghitungan suara masih berlangsung secara manual yang nantinya direkapitulasi secara berjenjang hingga ke tingkat nasional.
"Jangan percaya info-info hoax. Kalau ada yang mengatakan Jokowi kalah, jangan dijadikan pembenaran. Kita semua harus tabayun. Hanya KPU institusi yang berhak menetapkan paslon pemenang pilpres," kata Kiai Roziqi kepada wartawan di Posko JKSN, Surabaya, Sabtu (20/4).
ADVERTISEMENT
Roziqi melanjutkan, kalau mengacu hasil quick count beberapa lembaga survei, pasangan capres-cawapres, Jokowi-KH Ma'ruf Amin unggul di kisaran 10 persen. Maka pasangan nomor urut 01 dinyatakan sebagai pemenang. Namun, JKSN tidak serta mengakui kemenangan hitung cepat itu sudah resmi.
"Kami masih munggu keputusan KPU. Bahwa KPU adalah penyelenggara pemilu yang harus dihormati. Kalau sudah ada keputusan resmi KPU, maka harus percaya," jelasnya.
Karena itu, Roziqi meminta para relawan JKSN untuk sama-sama ikut mengawal perolehan suara pilpres ini. "Mari semua bersatu dan sama-sama melihat ke depan," ucapnya.
Hal senada dikatakan Sekjen JKSN, KH. Zahrul Azhar As'ad. Salah satu pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang itu mempercayai karya ilmiah. Termasuk Quick Count yang berbasis ilmiah yang dilakukan oleh lembaga survei kredibel.
ADVERTISEMENT
"Hasil ilmiah ini sudah teruji di setiap Pemilu, tak akan jauh beda dengan KPU. Kami minta masyarakat hargai apapun keputusan KPU. Jangan ada yang mendelegitimasi KPU. Jika ada orang yang mendelegitimasi KPU, maka itu bukan dari kubu Jokowi-Ma'ruf, Amin," papar pria yang akrab disapa Gus Hans itu. (mdr/rev)