Wawali Malang Sambut Positif Bahasa Jawa Diterapkan di Sekolah

Konten Media Partner
19 Maret 2019 18:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dra Zubaidah MM Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, saat melaporkan kegiatan Bimtek di Hadapan Wawali Kota Malang Sofyan Edi J, di aula Diknas, Selasa (19/3). Foto: IWAN IRAWAN/BANGSAONLINE
zoom-in-whitePerbesar
Dra Zubaidah MM Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, saat melaporkan kegiatan Bimtek di Hadapan Wawali Kota Malang Sofyan Edi J, di aula Diknas, Selasa (19/3). Foto: IWAN IRAWAN/BANGSAONLINE
ADVERTISEMENT
MALANG, BANGSAONLINE.com - Wakil Wali Kota Malang Ir H Sofyan Edi Jarwoko, menyambut positif penguatan pendidikan karakter melalui budaya dan bahasa Jawa di Kota Malang. Namun, ia menyarankan agar penerapan Bahasa Jawa dilakukan secara berkelanjutan dan berkesinambungan di sekolah.
ADVERTISEMENT
"Satu contoh, orang tua bersama putra putrinya melaksanakan giat sosial atau belanja ke pasar, menggunakan bahasa Jawa yang bagus (kromo). Dikemas ke dalam video vlog, lanjut diunggah ke media sosial atau Youtube. Bagian dari pelestarian budaya dan bahasa Jawa," demikian ditegaskan Bung Edi, sapaan Wawali Kota Malang.
Arahan tersebut diutarakan wawali saat membuka bimtek bahasa Jawa kepada 275 guru kelas tingkat Sekolah Dasar selama dua hari, di aula Dinas Pendidikan Kota Malang, Selasa (19/03).
Wawali juga meminta perlunya penerapan penggunaan bahasa dan adat Jawa di lingkungan sekolah. "Bisa seminggu atau sebulan sekali untuk giat prakteknya, namun tergantung kesepakatan bersama," jelasnya.
Wawali juga meminta warga Kota Malang khususnya para guru, semakin sering memakai baju adat dan bahasa jawa. "Pakai baju adat Jawa serasa semakin adem dan sedap dipandang mata," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Dra Zubaidah MM menandaskan, bimtek ini untuk memperkuat pendidikan karakter lewat budaya dan bahasa Jawa anak didik maupun para guru. "Nantinya bisa mengimbas kepada orang tua dan lainnya," tandasnya.
"Saat ini Diknas akan membahas kesepakatan bersama tersebut bersama pihak sekolah, jika sudah clear baru membuat surat edaran. Terpenting, sudah bisa mendapatkan lampu hijau dari Pemkot Malang," cetusnya.
Menurut Zubaidah, bahasa jawa secara tidak langsung menurunkan emosi seseorang. "Jika seseorang ingin marah, manakala memakai bahasa jawa kromo, saya yakin gak jadi marah, sebaliknya menjadi ketawa dan guyon," pungkasnya. (iwa/thu/ian)