3 Tren yang Akan Membentuk Masa Depan Pekerjaan

Abang Edwin SA
Seorang Konsultan yang memfokuskan diri pada dunia online terutama pada human behavior yang ia yakini menjadi pondasi dari semua aktivitas yang terjadi di internet. Ia memiliki latar belakang dunia seni terpakai (applied art) yang membawanya menyelesaikan pendidikan + 6 tahun pengalaman sebagai seorang desainer produk dan juga perencana produk dari keseluruhan hampir 25 tahun pengalamannya bekerja. Kalian akan mendapati tulisan-tulisan Bangwin dengan beragam topik di lamannya ini. Mudah-mudahan bisa bermanfaat :-)
Konten dari Pengguna
9 Oktober 2017 9:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Abang Edwin SA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
3 Tren yang Akan Membentuk Masa Depan Pekerjaan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada pertemuan tahunan ke 8 LinkedIn Talent Connect di Nashville, CEO dari LinkedIn, Jeff Weiner berbagi pandangannya tentang tren yang berpengaruh pada kondisi pekerjaan secara global.
ADVERTISEMENT
Jeff menyebutkan bahwa ada 3 tema yang bisa disebutkan, yaitu AI (Artificial Intelligence – Kecerdasan Buatan), kesenjangan ketrampilan (skills) dan bangkitnya pekerja independen.
Ketiga tren tersebut akan mengubah cara karyawan dipekerjakan, dikembangkan dan dipertahankan sebagai talent. Dan ini jadi penting bagi para profesional dan perusahaan untuk mempersiapkan diri mereka agar bisa memaksimalkan potensi pekerja-pekerja global, begitu kata Jeff.
Mari kita bahas ketiga tren tersebut lebih dalam:
1. AI dan otomasi
Banyak orang percaya bahwa kecerdasan buatan (AI) memiliki kemampuan untuk mengotomasi jutaan pekerjaan pada akhirnya. Jeff mengungkapkan data-data yang ia dapatkan yang menyebutkan bahwa dengan menggunakan teknologi yang sekarang ada lebih dari 50 persen aktivitas ekonomi di Amerika Serikat rentan terhadap otomatisasi.
ADVERTISEMENT
Sudah barang tentu persentase itu hanya akan terus meningkat seiring kemajuan teknologi.
Pekerjaan dengan keterampilan tingkat menengah di industri seperti manufaktur, perhotelan, kuliner, dan perdagangan eceran adalah yang paling rentan terhadap gangguan (disrupsi), kata Jeff. Ia memberikan contoh apa yang terjadi dengan Shake Shack yang baru saja mengumumkan bahwa mereka memulai layanan tanpa tunai (cashless) menggantikan tenaga kasir. Ini contoh nyata bagaimana teknologi menggantikan para pekerja.
2. Kesenjangan Ketrampilan (Skills)
Saat ini di Amerika Serikat ada lebih dari 6 juta pekerjaan yang tidak terisi, angka tertinggi sejak Department of Labor mulai mengumpulkan data. Namun faktanya, ada 7,1 juta orang menganggur di Amerika dan 13,9 juta orang yang mencari pekerjaan tambahan.
ADVERTISEMENT
Salah satu alasan mengapa hal tersebut terjadi adalah kesenjangan ketrampilan (skills). Namun ada satu hal yang Jeff garis bawahi yaitu bukan hanya satu kesenjangan ketrampilan melainkan banyak kesenjangan ketrampilan bermunculan diseluruh wilayah, untuk ketrampilan-ketrampilan khusus pada satu waktu tertentu.
Sebagai contoh, saat ini perusahaan produsen mobil berbasis di Detroit seperti Ford dan General Motor memasang lebih banyak perangkat lunak (software) pada mobil-mobil mereka. Walaupun kalau dirunut secara sejarah para talent dari Michigan kekuatannya ada pada kemampuan manufakturing. Hal ini menciptakan kesenjangan ketrampilan di Detroit untuk para tenaga ahli perangkat lunak.
Sebaliknya, data LinkedIn menunjukkan ada kesenjangan keterampilan di Washington D.C. untuk para profesional penegakan hukum. Di San Francisco, ada kesenjangan keterampilan untuk merekrut profesional. Dan di Salt Lake City, ekosistem game yang booming telah menyebabkan kesenjangan keterampilan bagi pengembang game.
ADVERTISEMENT
Turut memperkuat masalah ini adalah kurangnya kemampuan mobilitas secara geografis di kalangan orang Amerika misalnya orang-orang yang mau bekerja di lain daerah.
3. Pekerja Independen
Tren terbesar ketiga yang akan membentuk angkatan kerja global adalah bangkitnya pekerja independen yang sering disebut sebagai freelancer, kontraktor jangka pendek, dan pekerja berbasis proyek. Di Amerika Serikat saja ada 60 juta pekerja independen dan angka tersebut akan terus bertambah.
Mengapa ini terjadi? Ada 3 alasan menurut Jeff:
ADVERTISEMENT
Semua ini menunjukkan bahwa akan makin berkurangnya kebutuhan akan pekerja waktu penuh (full-time), karyawan tradisional dan akan lebih banyak kebutuhan akan pekerja independen yang berpotensi bisa bekerja pada beberapa perusahaan sekaligus pada waktu yang bersamaan. Jeff percaya bahwa ini adalah tren yang tidak dapat diubah.
Apa yang bisa dilakukan untuk menghadapi tren ini
Bagaimana individu dan organisasi bisa mempersiapkan diri dari tiga perubahan tersebut? Ada banyak teori, namun Jeff lebih suka melihat pada kenyataan yang jelas.
“Saat saya ada disebuah meeting dimana orang-orang mulai melontarkan opini yang subjektif, satu yang saya minta adalah data,” begitu ucap Jeff. “Dan disinilah LinkedIn bisa dibedakan”. Jeff secara spesifik mengacu pada Economic Graph yang dimiliki oleh LinkedIn. Dengan memiliki representasi digital dari setiap profesional, ketrampilan, pekerjaan, sekolah dan organisasi di seluruh dunia, LinkedIn bisa memberikan yang dibutuhkan oleh para profesional agar mereka bisa menggerakan karir atau organisasi mereka.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, katakanlah Anda adalah seorang mekanik di Idaho yang sedang mencari pekerjaan, dengan menggunakan data LinkedIn dan fasilitas LinkedIn Learning, Anda bisa mengidentifikasi serta sekaligus belajar tentang ketrampilan yang dibutuhkan untuk memajukan karir Anda dan juga mencari daerah yang terbaik untuk mencari pekerjaan.
Sebaliknya, bagi pemimpin organisasi, dengan menggunakan Talent Insight dari LinkedIn yang baru, kita bisa mengidentifikasi keterampilan yang dimiliki oleh organisasi kita, mengajarkan ketrampilan yang dibutuhkan dan mengidentifikasi dimana kita bisa merekrut talent-talent baru.
Dalam sudut pandang yang lebih luas, dunia berubah dengan cepat. Hanya dengan mengombinasikan insting kita dan talent insight bisa mempersiapkan kita semua menghadapi dunia kerja dimasa yang akan datang.