Dunkin Donuts Jadi “Kopi” Dunkin?

Abang Edwin SA
Seorang Konsultan yang memfokuskan diri pada dunia online terutama pada human behavior yang ia yakini menjadi pondasi dari semua aktivitas yang terjadi di internet. Ia memiliki latar belakang dunia seni terpakai (applied art) yang membawanya menyelesaikan pendidikan + 6 tahun pengalaman sebagai seorang desainer produk dan juga perencana produk dari keseluruhan hampir 25 tahun pengalamannya bekerja. Kalian akan mendapati tulisan-tulisan Bangwin dengan beragam topik di lamannya ini. Mudah-mudahan bisa bermanfaat :-)
Konten dari Pengguna
11 Agustus 2017 10:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Abang Edwin SA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dunkin Donuts Jadi “Kopi” Dunkin?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kita semua tahu bahwa peranan branding dalam memposisikan bisnis adalah sangat penting. Jika kita menyebut nama misalnya McDonald maka yang terbayang pasti adalah salah satu gerai makanan cepat saji berjenis burger, walaupun kita semua tahu bahwa McDonald tidaklah hanya menyajikan burger saja di restorannya.
ADVERTISEMENT
Nah bagaimana jika dengan seiring waktu malah popularitas si bisnis bergeser pada hal lain ketimbang produk atau jasa yang mereka jadikan pijakan berbisnis? Ini mungkin yang akan saya coba bahas kali ini.
Apa yang saya sampaikan pada pembukaan di atas tadi ternyata sedang terjadi pada sebuah brand restoran cepat saji yang cukup terkenal, Dunkin Donuts. Pada artikel ini, diceritakan bahwa Dunkin Donuts berniat untuk menanggalkan nama “Donuts” pada keseluruhan brand mereka sehingga yang tertinggal hanya “Dunkin”nya saja serta akan memfokuskan diri pada kopi mereka.
Mengapa demikian? Walaupun tidak dijelaskan pada artikel tersebut saya cukup faham karena bagi penduduk dimana Dunkin Donuts ini berasal (USA), kopi mereka (kopinya Dunkin Donuts) memang masuk kedalam jajaran yang paling digemari.
ADVERTISEMENT
Saya sempat bingung dulu ketika prestasi kopi Dunkin Donuts ini diberitakan di media massa pada kisaran tahun 2003-2005, saat saya tinggal di NYC dulu, dimana menurut pengertian saya (dan juga saya yakin dengan kebanyakan dari kita semua), ya kalau brand nya pakai nama “donuts” ya donat lah yang harus jadi produk utama dan dikenal oleh masyarakat.
Dengan perubahan nama yang ingin dilakukan oleh Dunkin Donuts menjadi “Dunkin” saja, maka akan jauh lebih relevan bagi bisnis mereka kedepannya dengan niatan untuk meneruskan kesuksesan kopi mereka di pasar. Dengan kesadaran bahwa pentingnya branding plus relevansi pada produk yang disukai oleh masyarakat, maka Dunkin Donuts berani mengubah sedikit nama mereka untuk berganti haluan.
ADVERTISEMENT
Nanti kalau ke Dunkin (tidak pakai Donuts) mungkin kita harus mulai mencoba kopinya, walaupun tidak salah juga kalau kita keburu jatuh hati dengan donat yang tidak akan mereka hilangkan dari menu.
Foto: Dunkin’ Donuts
*Diambil dari tulisan yang ada di sini