Bangkitkan Asa Anak-anak, Bangun Kembali Sekolah yang Rusak

Slow But Sure
Konten dari Pengguna
13 Maret 2019 10:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari User Dinonaktifkan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dok. Pondok Pesantren Tarbiyatul Islamiyah berdiri kembali setelah gempa meluluhlantahkan bangunan tersebut kurang setahun yang lalu. Foto (Andhika/Dompet Dhuafa).
zoom-in-whitePerbesar
Dok. Pondok Pesantren Tarbiyatul Islamiyah berdiri kembali setelah gempa meluluhlantahkan bangunan tersebut kurang setahun yang lalu. Foto (Andhika/Dompet Dhuafa).
ADVERTISEMENT
LOMBOK UTARA, NTB – Hampir setahun berlalu gempa mengguncang wilayah Lombok dan sekitarnya. Ribuan bangunan rata dengan tanah. Tidak hanya rumah penduduk, fasilitas umum seperti sekolah pun terkena imbasnya. Ratusan murid mengalami kesulitan dalam menempuh pendidikan.
ADVERTISEMENT
Salah satunya Adi, siswa kelas 12 Sekolah Pondok Pesantren Tarbiyatul Islamiyah. Adi tidak pernah mengira bahwa perjalanan pendidikannya akan mengalami guncangan akibat dampak peristiwa Gempa Lombok yang terjadi pada Juli-Agustus 2018 di Dusun Gol, Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (Rabu, 13/03).
"Tidak jauh dari sekolah, rumahku juga rata sudah karena gempa itu. Sekolah ini juga, padahal setahun lagi kelulusan. Selain rusak, kami semua juga khawatir bangunan sekolah yang tersisa akan roboh jika masih digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar. Kami tidak semangat dan kurang ceria waktu itu”, ujar Adi.
Dok. Aktivitas mengajar dan belajar sudah dimulai, para murid merasakan kenyamanan dan bersyukur dapat kembali beraktivitas sedia kala, sebelumnya hanya sekolah darurat dengan kondisi seadanya membuat murid kurang nyaman ditambah rasa trauma yang masih membayangi. (Foto. Andhika /Dompet Dhuafa)
Pada akhirnya sekitar tiga bulan kemudian, sekolah darurat tersebut diganti dengan bangunan baru yang lebih layak dan permanen. Hingga pada Senin kemarin (11/3), bangunan baru Yayasan Pondok Pesantren Tarbiyatul Islamiyah diresmikan oleh Gubernur NTB, Dompet Dhuafa, dan berbagai pihak donatur. Bangunan ini akan mulai digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar. Kini Tarbiyatul Islamiyah memiliki sebuah aula, rumah santri, masjid yang lebih besar, hingga bangunan kelas baru dengan desain ramah gempa dan tradisional.
ADVERTISEMENT
Semua mata berkaca-kaca baik masyarakat maupun para siswa yang menempati bangunan tersebut. Rasa bersyukur dapat kembali mengikuti kegiatan belajar dengan rasa nyaman dan aman serta motivasi lebih dalam menggapai cita-cita. "Sekarang bagus dan nyaman, kami ada di lantai atas, hehe. Kami ingin sekali semua semangat belajar di sekolah baru ini, biar bisa jadi Presiden", tutup Adi.
Dok. Peresmian bangunan baru sekolah Yayasan Pondok Pesantren Tarbiyatul Islamiyah bersama Gubernur NTB untuk memotivasi kembalinya sektor pendidikan setelah gempa meluluhlantahkan dunia tersebut. (Foto Andhika/Dompet Dhuafa)
Dalam sambutannya, Hambali, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Tarbiyatul Islamiyah, mengungkapkan rasa syukur dan mengingat bahwa sebelumnya sekolah tersebut hanya pesantren yang apa adanya. Kemudian datang gempa yang dahsyat, terjadi guncangan semalam suntuk. Mereka semua panik menyelamatkan diri hingga ke gunung.
“Setelah itu ternyata ada malaikat yang mengirimkan orang-orang baik untuk Lombok, tidak pernah kami bayangkan. Kini Tarbiyatul Islamiyah memiliki sebuah aula, masjid besar, hingga bangunan kelas baru. Hari ini bagi kami adalah bentuk terima kasih dari masyarakat Medana khususnya untuk para donatur”, tutur Hambali.
ADVERTISEMENT
Direktur Program Dompet Dhuafa, Bambang Suherman, dalam sambutannya meyakinkan bahwa Dompet Dhuafa masih tetap gerilya untuk pemulihan pascabencana yang terjadi di Lombok bulan Juli hingga Agustus 2018. Diakui bantuan ini juga bentuk mandat dari para donatur melalui Dompet Dhuafa untuk menyampaikan dan mengelola agar bertambah luas manfaatnya.
Dok. Peresmian Sekolah Yayasan Pondok Pesantren Tarbiyatul Islamiyah di Lombok Utara, NTB. (Senin, 11/03). (Foto. Andhika/Dompet Dhuafa)
“Belum selesai Dompet Dhuafa untuk Lombok, terutama pada tahap recovery juga dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Selain bidang pendidikan, di sini pun terdapat klinik kesehatan gratis berupa kapal di pesisir, juga program ekonomi pemberdayaan lainnya”, gagas Bambang Suherman.
“Saya tidak berpikir dua kali ketika Dompet Dhuafa melalui Bapak Ismail Said (Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika) hadir ke lokasi kami pasca-gempa dan menawarkan untuk membangun kembali sekolah kami dengan kayu besi kelas satu di Lombok. Alhamdulillah, terima kasih”, tutup Hambali.
ADVERTISEMENT
Rangkaian peresmian dimeriahkan dengan penampilan kesenian dari siswa-siswi Tarbiyatul Islamiyah, bacaan ayat suci Al-Qur’an, dan diresmikan dengan penandatanganan pihak Dompet Dhuafa, Tarbiyatul Islamiyah, juga Gubernur NTB, serta pembukaan tirai gambar bangunan baru.