news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

2 Kampus di Banjarmasin Memicu Perubahan DPTb Pemilu 2019

Konten Media Partner
20 Maret 2019 18:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisioner KPU Banjarmasin, Rahmi ditemui wartawan, Rabu (20/3/2019). Foto: Zahidi/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Komisioner KPU Banjarmasin, Rahmi ditemui wartawan, Rabu (20/3/2019). Foto: Zahidi/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Komisi Pemilihan Umum Kota Banjarmasin menyebut dua perguruan tinggi pada dua kecamatan di Kota Banjarmasin berkontribusi mengubah data Daftar Pemilih Tambahan (DPTb). KPU Banjarmasin berasumsi ada kemungkinan DPT bertambah, meski belum tahu jumlah detailnya.
ADVERTISEMENT
Rahmi, Komisioner KPU Kota Banjarmasin, mengatakan tidak seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) terjadi penambahan maupun pengurangan daftar pemilih. Sampai tiga kali pleno, menurut dia, cuma tiga kecamatan yang dominan terjadi penambahan atau pengurangan daftar pemilih pada Pemilu 2019.
"Ada tiga kecamatan yang pertama Banjarmasin Barat, Banjarmasin Utara, dan Banjarmasin Timur yang sering terjadi perubahan data daftar pemilih selama dilakukan rapat kordinasi DPTb oleh KPU Kota Banjarmasin," ucap Rahmi kepada wartawan banjarhits.id, Zahidi, Rabu (20/3).
Adapun dua dari tiga kecamatan tersebut, Rahmi menyebut perubahan daftar pemilih dipicu keberadaan dua kampus, yakni Universitas Lambung Mangkurat di Kecamatan Banjarmasin Utara dan UIN Antasari di Kecamatan Banjarmasin Timur.
"Dari dua kampus ini mempengaruhi jumlah perubahan penambahan yang lumayan mempengaruhi. Kami belum hitung pasti berapa penambahan yang disebabkan mahasiswa ini, namun terbukti dua kampus ini lumayan jumlahnya menambah daftar pemilih di Kota Banjarmasin," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Di Banjarmasin Barat, Rahmi menuturkan penambahan dan pengurangan DPTb disebabkan keberadaan lembaga pemasyarakatan (Lapas). Menurut dia, seorang tahanan di penjara pasti keluar-masuk sehingga ada perubahan daftar pemilih.
Untuk data pemilih yang masuk ke Banjarmasin, Rahmi menemukan ada 2.740 orang. Adapun pemilih yang keluar dari Banjarmasin tercatat 2.805 orang.
“Jadi kalau dihitung selisih yang masuk dan keluar masih banyak yang keluar sekitar 65 orang. Tapi ini masih dinamis sampai tanggal 22 Maret mendatang baru di-fix-kan," pungkasnya.