news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

2 Tahun Jembatan Ditutup, Macet Parah Mengancam Banjarmasin Utara

Konten Media Partner
9 Januari 2019 20:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
2 Tahun Jembatan Ditutup, Macet Parah Mengancam Banjarmasin Utara
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
banjarhits.ID, BANJARMASIN - Proyek renovasi Jembatan Kayu Tangi Ujung di Kelurahan Kayutangi, Kecamatan Banjarmasin Utara, mulai digarap. Jembatan yang menghubungkan dua Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala ini akan ditutup pada akhir bulan Februari 2019 sampai tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Pelaksana tugas Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, Joko Pitoyo, menuturkan proyek Jembatan Kayu Tangi Ujung sudah mulai dikerjakan. Mengacu desain jembatan, yang membelah Sungai Alalak ini, Joko Pitoyo memastikan butuh waktu lama karena mengubah total konstruksinya jadi lebih lebar dan besar.
"Kami harap bisa cepat selesai ini. Semoga nantinya setelah jembatan ini jadi, akan lebih memudahkan warga Banjarmasin khususnya, dan masyarakat Kalsel umumnya menikmati jembatan yang mewah ini," kata Joko Pitoyo kepada banjarhits.ID, Rabu (9/1).
Proyek pembangunan Jembatan Kayu Tangi Ujung dikerjakan dengan multiyears dimenangkan PT Wijaya Karya (Wika) dengan nilai kontrak Rp 274,561 miliar. Konstruksi jembatan mengadops model cable stayed yang ditarget selesai pada 2020.
Proyek ini menutup akses utama Jalan Hasan Basri. Pnutupan lalu lintas di atas jembatan pada periode 25 Februari 2019 sampai 18 Maret 2021 atau ditutup dua tahun. Imbas penutupan Jembatan Alalak, maka pengguna jalan diarahkan ke jalur alternatif lewat jembatan di Jalan Cemara Ujung, Banjarmasin Utara.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin, Ichwan Noor Chaliq menyampaikan satu satunya alternatif paling cepat pengguna jalan dari Kota Banjarmasin ke Kabupaten Barito Kuala dan sebaliknya melalui jembatan di Jalan Cemara Ujung.
"Satu-satunya alternatif, tidak ada yang lain lagi. Kalau soal macet ya pasti berpotensi macet lah, yang biasanya dua jembatan berfungsi masih bisa macet, apalagi ke depannya cuma satu itu aja karena jembatan direnovasi," kata Ichwan.
Ichwan mengatakan belum ada rencana rekayasa jalan untuk menghindari kemacetan karena penumpukan kendaraan. Menurut dia, kemacetan merupakan konsekuensi dari pembangunan jalan dan jembatan.
"Mungkin saja terjadi kemacetan dan itu sudah konsekuensi dampak pembangunan jalan dan jembatan," ujarnya. (Zahidi)