Kolong Jembatan Antasari Dipagar, 20 Orang Telantar

Konten Media Partner
12 Desember 2018 12:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kolong Jembatan Antasari Dipagar, 20 Orang Telantar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
banjarhits.ID,- Kolong Jembatan Antasari resmi dipagar besi oleh Pemerintah Kota Banjarmasin, Rabu (12/12). Pemagaran membuat 8 KK dengan 20 jiwa kehilangan tempat tinggal dan masih terdampar di sekitar kolong Jembatan Antasari.
ADVERTISEMENT
Seorang warga yang tinggal di kolong, Siti Julaiha, mengaku bingung dan pasrah terhadap pemagaran yang dilakukan Dinas PUPR Banjarmasin. Maklum, ia menjadikan kolong jembatan sebagai tempat tinggal selama satu tahun terakhir.
"Saya tidak tahu lagi harus apa, saya ini cuma janda yang tidak punya pekerjaan, sehari hari saja saya bertahan hidup dari mengais sampah plastik di sungai yang kemudian dijual ke pengepul sampah plastik," ujar Julaiha kepada banjarhits.ID, Rabu (12/12).
Menurut Julaiha, pemerintah mesti memperhatikan warganya yang telantar. Apalagi ia mengaku pernah menyewa rumah di Teluk Kelayan. Tapi, ia tidak mampu membayar lagi, lalu memilih tinggal di kolong jembatan.
"kalaupun ini ingin dibersihkan dan dipagar seperti ini mau tinggal di mana lagi saya," ujar Julaiha.
ADVERTISEMENT
Julaiha berharap ada belas kasih dari pemerintah setidaknya untuk menyewakan rumah atau menempatkan di panti sosial, bukan malah menelantarkan warga yang tinggal di kolong Jembatan Antasari.
"Pemerintah bisa sedikit melirik kami, tak perlu dibuatkan rumah, kami hanya minta sewakan rumah untuk sementara dan minta bantu memperkerjakan kami agar kami dapat menjalani kelangsugan hidup," harapnya.
Warga lainnya, Diang, sangat bersedih karena kehilangan tempat tinggal. Diang tidak punya saudara di Banjarmasin. Senasib dengan Julaiha, Diang juga seorang janda yang ditinggalkan suaminya entah ke mana tanpa ada kabar
"Saya ini janda mas, saya tidak bisa apa apa lagi kalau seperti ini, tempat tinggal hilang untuk bertahan hidup, ini apa lagi di pagar besi, saya sangat bersedih, mudah mudahan pemerintah bisa mendengar jeritan kami dan memberi kami perhatian agar tidak ada lagi warga yang terlantar seperti kami," kata Diang.
ADVERTISEMENT
Pemko Banjarmasin memagari kolong jembatan karena dinilai sangat berbahaya untuk dijadikan tempat tinggal. Pelaksana tugas Kepala Dinas PUPR, Joko Pitoyo, mengatakan pemagaran ini menyusul adanya program pemerintah untuk membersihkan kawasan kolong jembatan agar tidak ada lagi aktivitas di bawah kolong jembatan yang dinilai sangat berbahaya. (Zahidi)