2019, Ada Kepung Asap ala Gubernur Sahbirin

Konten Media Partner
20 Oktober 2018 21:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
2019, Ada Kepung Asap ala Gubernur Sahbirin
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
banjarhits.ID, Banjarmasin - Gubernur Kalimantan Selatan mengapreasiasi aksi komunitas jurnalis Pena Hijau Indonesia Kalsel -- organisasi kewartawanan yang peduli lingkungan hidup di Kalsel. Menurut Sahbirin, Pena Hijau berinisiatif memberi penghargaan kepada masyarakat dan korporasi yang peduli terhadap lingkungan.
ADVERTISEMENT
Sahbirin menuturkan tugas menjaga lingkungan jika dilakukan secara bersama-sama semakin baik. “Ada semangat kebersamaan. Salah satunya yang dilakukan Pena Hijau, mencoba memotivasi masyarakat untuk menjadi penggerak di lingkungannya masing-masing menjaga lingkungan hidup,” kata Sahbirin Noor, usai acara Pena Hijau Award di Gedung PWNU Kalsel, Sabtu (20/10).
Kata Sahbirin, hal ini sejalan program revolusi hijau yang terus digelorakannya di Kalsel. Revolusi hijau untuk menjadikan Kalsel makin hijau lestari dengan lingkungan yang tertata kembali.
Ia mendorong pelestarian lingkungan harus dijaga bersama. “Karena kami juga memiliki program untuk mengepung asap, bukan asap yang mengepung kita. Tahun depan program ini mulai bergerak untuk dijalankan,” kata Sahbirin.
Menurut Sahbirin, gerakan revolusi hijau yang digaungkannya tak melulu soal kegiatan menanam, tapi lebih utama soal revolusi mental dan cara pandang. “Itu esensinya, bahwa kita bisa melakukan perubahan kearah yang semakin baik,” ucap dia.
ADVERTISEMENT
Ketua PWNU Kalimantan Selatan, Abdul Haris Makkie, mendukung upaya revolusi hijau Pemprov Kalsel. Pihaknya bersinergi dengan pemerintah demi keumatan dan kemaslahatan bersama, seperti program revolusi hijau.
“Termasuk dari sisi ekonomi, bidang pertanian, dan lainnya. NU Kalsel tentu mendukung,” kata Abdul.
Mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup, Gusti Muhammad Hatta, mengakui kualitas lingkungan di Kalsel sangat jelek. Untuk itu, sangat tepat jika Pemprov Kalsel melakukan pencanangan gerakan revolusi hijau dalam program pembangunannya.
“Kami apresiasi langkah Pemprov Kalsel yang sudah mengeluarkan dua perda soal penataan dan isu lingkungan,” kata Gusti Hatta.
Adapunn Ketua Pena Hijau Kalsel Denny Susanto mengatakan kegiatan Pena Hijau Award yang sudah memasuki tahun kedelapan. Program ini bertujuan memberi apresiasi terhadap sosok di masyarakat yang peduli lingkungan, baik perorangan dan lembaga.
ADVERTISEMENT
“Untuk tahun 2018 sudah memasuki tahun ke 8, semoga yang menerima piagam dari Pena Hijau bisa jadi pemicu yang lain untuk peduli lingkungan,” kata Denny.
Ada 4 orang yang menerima penghargaan ini yakni, Mistani Tabalong, Abraham Kaliangga Tapin (Hasnur Group), Nike Febri Dwi Lestari ULM Kota Banjarbaru, M Hanif Wicaksono Barabai. (Anang Fadhilah)