2019, Kalsel Ditarget Garap 250 Ribu Hektare Pertanian Rawa

Konten Media Partner
13 November 2018 11:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
2019, Kalsel Ditarget Garap 250 Ribu Hektare Pertanian Rawa
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
banjarhits.ID, BANJARBARU – Kementerian Pertanian menargetkan Kalimantan Selatan menggarap 250 ribu hektare pertanian lahan rawa seiring suksesnya pembukaan 4.000 hektare di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala. Puncak peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-38 dipusatkan di Desa Jejangkit Muara dan kompleks Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan pada 18-21 Oktober 2018.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah Kalsel, Nurul Fajar Desira, berkata target ini melebihi rencana semula seluas 10.000 hektare pada 2019. Menurut dia, Kementan menilai Kalsel sukses sebagai tuan rumah penyelenggara HPS ke-38 ketimbang momen serupa tahun-tahun sebelumnya di provinsi lain.
“HPS ini kan temanya pembukaan pertanian lahan rawa. Dengan keberhasilan (HPS ke-38) ini, Kementan ingin meneruskannya. Tantangannya adalah, kalau kemarin 4.000 hektare, kini 10.000 hektare di Kalsel dan 30 ribu se-nasional,” kata Nurul Fajar Desira ke banjarhits.ID selepas rapat koordinasi optimasi lahan rawa di kantornya, Selasa (13/11).
Belakangan, kata Fajar, Kementan justru menambah target seluas 250 ribu hektare pertanian lahan rawa untuk Kalsel dan 500 ribu hektare se-Indonesia. Pembukaan pertanian rawa seluas itu ditaregtkan beres pada 2019.
ADVERTISEMENT
“Dalam perkembangannya tahun 2019, bukan lagi 10 ribu hektare di Kalsel dan 30 ribu hektare nasional. Tapi 500 ribu hektare se-nasional, dan separonya (250 ribu hektare) ada di Kalsel. Kalau ini terjadi, maka tantangannya luar biasa sekali,” ucap Fajar Desira.
Menurut dia, target ini perlu direvisi karena terlalu ambisius. Fajar bersikap logis untuk lebih dulu mengoptimalkan target 10 ribu hektare pada 2019. Dari target ini, pihaknya akan membuka lahan dengan menurunkan tim survei untuk mendata kepemilikan lahan rawa. Menurut Fajar, petani dan alat kerja sejatinya sudah siap menggarap lahan pertanian rawa pasang surut.
“Tinggal pola kerjanya, pemerintah mambantu dana Rp 4 juta perhektare,” ucap Fajar. Menurut Fajar, dana ideal menggarap pertanian lahan rawa senilai Rp 10 juta perhekate untuk beli bibit, pupuk, ongkos tenaga, sewa alat, dan bahan bakar. Fajar berkata Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel sedang mengajukan usulan penambahan dana ke tim anggaran Pemprov Kalsel demi merealisasikan 10 ribu hektare pertanian rawa. (Diananta)
ADVERTISEMENT