2019, Kalsel Kebut Perhutanan Sosial 170 Ribu Hektare

Konten Media Partner
18 Maret 2019 18:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan, Warsita di sela pemberian tali asih dan peringatan Hari Rimmbawan ke-36 di kantor Dishut Kalsel, Senin (18/3/2019). Foto: Diananta/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan, Warsita di sela pemberian tali asih dan peringatan Hari Rimmbawan ke-36 di kantor Dishut Kalsel, Senin (18/3/2019). Foto: Diananta/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan mengebut 170 ribu hektare perhutanan sosial pada 2019. Rencana ini sesuai target tahunan 10 persen dari luas kawasan hutan 1.700.000 hektare di Kalsel.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan, Warsita, mengatakan perhutanan sosial tersebar pada sembilan KPH se-Kalsel. Namun, ia tidak tahu detail realisasi sementara perhutanan sosial ini. Menurut dia, perhutanan sosial dikelola oleh warga lokal yang tergabung dalam kelompok tani, lembaga pemberdayaan desa, dan kemitraan.
“Perhutanan sosial tetap dilaksanakan, tahun ini ada 170 ribu hektare atau 10 persen dari luas kawasan hutan. Kami utamakan yang sudah ada izinnya, operasionalnya tahun ini sekitar 170 ribu hektare,” kata Warsita kepada wartawan banjarhits.id selepas pemberian tali asih pensiunan Rimbawan di kantor Dishut Kalsel, Senin (18/3/2019).
Kalaupun di area hutan produksi, Warsita menegaskan perhutanan sosial bisa ditanami kayu sengon. Sebab, kata dia, ada enam industri besar kayu di Kalsel yang butuh pasokan kayu sengon. Apalagi budidaya kayu sengon butuh waktu enam-tujuh tahun untuk dipanen sejak awal penanaman.
ADVERTISEMENT
“Satu kali tanam kayu sengon bisa empat kali panen,” Warsita melanjutkan. Selain perhutanan sosial, pihaknya gencar merehabilitasi hutan seluas 32 ribu hektare pada 2019.
Pada 2018, Dishut Kalsel cuma merealisasikan 29 ribu hektare dari target 32 ribu haktare. Menurut Warsita, target rehabilitasi hutan tetap 32 ribu hektare setiap tahunnya.
Mewakili Kepala Dinas Kehutanan Kalsel Hanif Faisol Nurofiq, Warsita turut memberikan tali asih kepada dua orang. Satu wanita sepuh berstatus janda eks Kepala KPH Tanah Laut, dan satu pria telah purnatugas dari PNS Dinas Kehutanan.
Warsita berkata tali asih ini sebagai penyemangat dan silaturahmi antar keluarga rimbawan. Menurutnya, seorang rimbawan tidak mengenal kata pensiun karena sudah menjadi bagian dari hidup untuk menjaga kelestarian hutan.
ADVERTISEMENT