26 TPS Rawan Tersebar di Kabupaten HST dan Tabalong

Konten Media Partner
22 November 2018 21:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Hulu Sungai Tengah, AKBP Sabana Atmojo ketika ditemui di Mapolres HST, Kamis (22/11).  (Foto: Anang Fadhilah/banjarhits.ID)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Hulu Sungai Tengah, AKBP Sabana Atmojo ketika ditemui di Mapolres HST, Kamis (22/11). (Foto: Anang Fadhilah/banjarhits.ID)
ADVERTISEMENT
banjarhits.ID, BARABAI – Kepolisian Resor Hulu Sungai Tengah (HST), Ajun Komisaris Besar Sabana Atmojo, mengatakan polisi sudah memetakan kawasan rawan Pemilu 2019. Kerawanan ini lantaran kondisi geografis pegunungan dan perairan yang sulit dijangkau akses kendaraan bermotor.
ADVERTISEMENT
Menurut Sabana, ada 26 titik TPS rawan yang jadi perhatian kepolisian setempat dan 936 TPS kategori aman. Dari angka 26 ini, 18 TPS di antaranya kategori rawan 1 dan delapan TPS kategori rawan 2.
Ia mencontohkan kerawanan di Desa Juhu, Kecamatan Batang Alai Timur yang berada di Pegunungan Meratus. Di sana, kata Sabana, petugas mesti membawa logistik pemilu dengan berjalan kaki selama 2 hari 2 malam untuk ke satu TP.
“Karena kondisi pegunungan dan tak ada akses jalan kendaraan. Bahkan petugas harus merangkak karena kemiringan bukit. Ada dua bhabinkamtibmas yang biasa ikut mengantar logistik ke Desa Juhu,” kata AKBP Sabana Atmojo kepada banjarhits.ID, Kamis (22/11).
Selain itu, dua TPS rawan di Kecamatan Labuan Amas Utara karena hanya bisa ditembus perahu. Namun, Sabana memastikan kondisi keamanan HST cukup kondusif karena polisi terus berkoordinasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerintah daerah untuk mewujudkan pemilu damai.
ADVERTISEMENT
Sabana menuturkan ada 963 TPS se-Kabupaten HST dengan estimasi kebutuhan personel pengamanan TPS 409 orang polisi. Adapun personel riil Polres HST sebanyak 220 orang, BKO dari Polda Kalsel 189 personel, BKO Brimob 1 pleton, Linmas 1.926 orang, TNI 2 pleton asal Kodim Barabai dan Batalyon 621 Manuntung.
Sabana meminta pemerintah daerah mengalokasikan dana tambahan untuk menopang distribusi logistik ke daerah terpencil. "Mengalokasikan anggaran untuk membayar pengangkut kotak suara itu," kata dia.
Menurut Sabana, kehidupan masyarakat HST yang religius menjadi keuntungan menjaga kondusivitas keamanan. Atas dasar itu, ia optimis Pemilu 2019 berjalan aman dan terkendali. Di Kabupaten HST, Pemilu 2019 terdiri dari empat daerah  pemilihan (dapil).
Adapun Kepala Polres Tabalong AKBP Hardiono, berkata ada 14 titik rawan yang jadi atensi polisi di Kabupaten Tabalong. Lokasi TPS rawan di antaranya di Kecamatan Bintang Ara dan Muara Uya. Hardiono menerangkan, kerawanan yang dimaksudkan menyangkut lokasi TPS sulit dijangkau karena kondisi geografis pegunungan.
ADVERTISEMENT
Pihaknya sudah menyiapkan 390 personel untuk pengamanan TPS. Pihaknya patut waspada dan mencari alternatif pengangkutan karena mobil polisi pernah celaka ketika pendistribusian logistik saat Pilkada 2018. Satu unit mobil terperosok lantaran sulitnya menembus medan berlumpur.
"Satu TPS dijaga dua petugas, saat ini jumlah personel yang dimiliki Polres Tabalong sebanyak 390 personel. Jika kurang, akan diback up Brimob," ujar Hardiono didampingi Kabagops Polres Tabalong Kompol Joko Sutopo.
Sebelumnya Kepala Operasi Pusat Mantab Brata 2018 Mabes Polri, Komjen Unggung Cahyono, mengatakan perlu melihat dari dekat kesiapan setiap Polda di Indonesia menyongsong digelarnya pesta demokrasi Pemilu 2019.
“Kami melakukan evaluasi dan melihat sampai sejauh mana kesiapan yang dilakukan setiap Polda termasuk di Polda Kalsel menyongsong pelaksanaan pemilu 2019 nanti,” kata Unggung di Mapolda Kalsel pada Senin.
ADVERTISEMENT
Pria yang merangkap Kepala Lembaga Pendidikan dan Latihan (Kalemdiklat) Polri ini sudah memerintahkan seluruh jajaran Polda se-Indonesia untuk membuat indeks potensi kerawanan pemilu dan indes kerawanan daerah pemilihan umum.
Unggung meminta indeks keamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) harus dibuat laporan, TPS aman, rawan serta sangat rawan. “Sampai sejauh ini kami melihat Kalsel aman,” katanya. (Anang Fadhilah)