400 Sarjana Nganggur, Uniska Minta Lulusan Jadi Pengusaha

Konten Media Partner
16 Januari 2020 13:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaksanaan wisuda Uniska Banjarmasin di Gedung Susu, Banjarmasin pada Kamis (16/1/2020). M Syahbani/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksanaan wisuda Uniska Banjarmasin di Gedung Susu, Banjarmasin pada Kamis (16/1/2020). M Syahbani/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al Banjari (MAB) Banjarmasin kembali mewisuda sarjana di Gedung Sultan Suriansyah, Kamis (16/1/2020). Pada Rabu (15/1/2020), UNISKA mengukuhkan 1.037 orang.
ADVERTISEMENT
Sedang kali ini ada 1.035 orang yang kembali dikukuhkan menjadi wisudawan dan wisudawati. Sehingga total wisudawan/i sebanyak 2.072 orang, yang terdiri dari 2.009 lulusan S1 dan 63 lulusan S2.
Rektor UNISKA MAB Banjarmasin, Abdul Malik, mewanti-wanti para wisudawan bisa membaca perkembangan zaman. Dia menghendaki lulusan UNISKA mengeksplorasi potensi diri agar bisa bersaing di era milenial.
"Alumni yang diwisuda hari ini diharapkan mampu mengeksplorasi diri, sehingga lulusan tak selalu dituntut IPK tinggi. Tapi juga komunikasi, dan biasa memanfaatkan dunia digital," ujarnya, Kamis (16/1/2020).
Mengutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2019, kata dia, jumlah penganggur di Indonesia mencapai 7 juta orang. 400 ribu di antaranya dari lulusan perguruan tinggi.
ADVERTISEMENT
"Setiap tahun lulusan terus bertambah. Dari data statistik saat ini 7 juta pengangguran. 400 ribu alumni yang masih nunggu kerja. Kerja semakin berat seiring era 4.0. Manusia sangat signifikan terganti mesin," katanya.
Lebih lanjut, Abdul Malik meminta para wisudawan/i bisa mencipta lapangan kerja dengan memanfaatkan kemajuan zaman sebagai wirausaha muda. Menurutnya, pengusaha di Indonesia baru 3,1 persen dari total jumlah penduduk. Hal ini memang diakui sudah di atas minimum standar nasional yakni 2 persen.
Namun, lanjut Abdul Malik 3,1 persen ini masih di bawah capaian negara-negara lain, seperti Singapura yang sudah mampu mencapai 7 persen dan Malaysia yang mencapai 5 persen dari jumlah penduduknya.
"Ini tantangan yang harus dihadapi. Harapan saya lulusan UNISKA selalu berusaha berkreasi, inovasi dan mencoba, karena tanpa mencoba kita tak akan tahu apakah akan berhasil atau tidak," tukasnya.
ADVERTISEMENT
Adapun Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, kembali berkesempatan menghadiri Wisuda UNISKA MAB pada Kamis. Ia berharap para sarjana UNISKA, baik S1 maupun S2, bisa berkontribusi untuk pembangunan, khususnya di Kalsel.
"Lulusan ini sebagai tanda daerah kita semakin berpacu. Dengan SDM berkualitas maka kemajuan daerah dan kesejahteraan rakyat akan terwujud lebih cepat," imbuhnya.
Paman Birin—sapaan akrab Sahbirin Noor— meminta kepada para wisudawan/i tak cepat puas atas capaian yang sudah didapat. Menurut dia, perjalanan para sarjana masih panjang, baik dari sisi jenjang karir maupun saat terjun ke masyarakat.
"Sarjana bukan jaminan mudah dapat pekarjaan tapi mampu memiliki pemikiran yang lebih baik. Sekarang SDM berkarakter dan berdaya saing tinggi sangat diperlukan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Paman Biri bangga karena telah menjadi bagian dari UNISKA. Mengingat, dia juga merupakan alumni dari kampus suwasta tertua di Kalsel itu.
"Saya adalah salah satu alumni. Dan saya sangat bangga. Pertama ada dua nama yang buat saya bangga dengan UNISKA. Pertama tercantum nama ulama Syeh Muhammad Arsyad Al-Banjari. Yang kedua nama Banjarmasin. Banjarmasin adalah kota tua, lebih tua dari Jakarta," tukasnya.