5 Anggota DPR RI Gagal Rapat di Banjarmasin karena Kabut Asap

Konten Media Partner
18 September 2018 13:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
5 Anggota DPR RI Gagal Rapat di Banjarmasin karena Kabut Asap
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
banjarhits.id, Banjarmasin - Kurang lebih lima orang anggota DPR RI gagal mengikuti kunjungan kerja spesifik Komisi III DPR RI ke Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Kalimantan Selatan pada Selasa pagi (18/9/2018). Mereka bagian dari sembilan orang Komisi III DPR yang diagendakan dalam rangka menerima masukan atas Rancangan Undang-undang tentang Mahkamah Konstitusi (MK).
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi III DPR, Desmond Junaidi Mahesa mengatakan lima orang koleganya gagal ikut rapat akibat kabut asap yang menyelimuti langit Kalimantan Selatan. Data yang dihimpun banjarhits.id, mereka yang gagal terbang ke Kalsel terdiri dari HINCA I.P PANDJAITAN, MASINTON PASARIBU, ABDUL KADIR KARDING, HASRUL AZWAR dan SARIFUDDIN SUDDING.
Adapun anggota KOomisi III DPR-RI yang hadir yaitu DESMOND JUNAIDI MAHESA, ARTERIA DAHLAN, BAMBANG HERI PURNAMA, dan TAUFIQULHADI. Menurut Desmond, sebagian keberangkatan rekannya dari Jakarta dan Surabaya. "Kalau dari Surabaya langsung (diallihkan) ke Balikpapan," cetus Desmond Mahesa selepas rapat di Kanwil Kemenkumham Kalsel, Selasa (18/9/2018).
Desmond sangat kebingungan melihat makin masifnya kebakaran lahan dan hutan di Kalimantan Selatan lantaran banyak lahan dikuasai oleh pemodal. "Jadi ada apa ini, dulu waktu saya kecil di Sungai Tabuk (sebuah desa di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar), kebakaran juga banyak tapi dilakukan oleh individu," cetusnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Manggala Agni Daerah Operasi Banjar, Zulkarnain, menuturkan kebakaran lahan masih terpantau di kelurahan Guntung Payung, Landasan Ulin Selatan, dan Landasan Ulin Utara. Ketiga kawasan itu memang dekat Bandara Syamsudin Noor di Kota Banjarbaru. Selain itu, kata dia, sebaran titik api terlihat di Kecamatan Kuripan, Kecamatan Mandastana (Kabupaten Barito Kuala), Kecamatan Bati-Bati (Kabupaten Tanah Laut), dan Kecamatan Cintapuri (Kabupaten Banjar).
Zulkarnain mengakui tim gabungan kerap kesulitan memadamkan api karena titik api jauh dari sumber air. Itu sebabnya, tim gabungan memanfaatkan helikopter untuk water bombing. “Sampai pagi ini memang masih terpantau titip api di kawasan Guntung Payung. Kami cuma ada satu helikopter water bombing,” kata Zulkarnain.
Pantauan banjarhits.id di Guntung Payung pada Selasa (18/9), memang asap masih mengepul dari sebagian lahan di sana. Padahal, TNI-AD dan pemerintah pusat sempat membuat sekat kanal di lokasi tersebut pada 2015. Tapi, sekat kanal ini seolah gagal mengantisipasi kebakaran lahan.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, sekat kanal yang dibuat pada 2015 itu bersifat sementara untuk menangkal karhutla selama enam bulan. Air di parit seakan tak kuasa membasmi kebakaran lahan gambut. “Sekat kanal ini sifatnya sementara saja, hanya untuk enam bulan,” ujar Zulkarnain. (M Robby │Diananta)