Antusiasme Wanita Banua ketika Pemilu 2019

Konten Media Partner
21 April 2019 15:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gaya Sandiaga bersama emak-emak. Foto: Instagram/@sandiuno
zoom-in-whitePerbesar
Gaya Sandiaga bersama emak-emak. Foto: Instagram/@sandiuno
ADVERTISEMENT
Momen Pemilu 2019 memantik euforia kalangan perempuan di Kalimantan Selatan. Kaum hawa yang sebelumnya condong apatis, kini justru terlibat aktif dalam aneka gerakan penyokong salah satu paslon unggulan.
ADVERTISEMENT
Menurut pakar politik dari FISIP Universitas Lambung Mangkurat, Taufik Arbain, histeria perempuan ketika Pemilu 2019 sangat luar biasa. Kaum hawa seperti terhipnotis untuk memastikan kemenangan gacoannya.
"Ibu-ibu sangat masif soal ini. Bahkan mereka sampai mampu membuat statement komunal ganti laki (suami) sebagai candaan untuk menggiring massa yang lebih banyak lagi untuk memastikan pilihan ke salah satu peserta pemilu," ucap Taufik kepada wartawan banjarhits.id pada Sabtu (21/4).
Taufik berkata pemantiknya faktor emosional terhadap paslon presiden dan tagline yang digencarkan lewat media sosial di Banua. Menurut dia, gerakan masif lewat medsos dan gesture diri berdampak psikologis menggiring perilaku pemilih dari kalangan wanita.
Kaum hawa pun antusias menyalurkan hak pilihnya di TPS untuk memastikan kemenangan paslon pilihan.
ADVERTISEMENT
"Sebagian kecil mereka juga menginginkan gerakan perubahan dan soal emosional serta isu keagamaan yang mewarnai pesta demeokrasi saat ini," terang Taufik.
Para perempuan tak sungkan mengkampanyekan gacoan di ruang-ruang publik. Mengacu hasil sigi periode Januari - Maret lalu, Taufik mengklaim perempuan di Kalsel condong memilih sosok Sandiaga Uno sebesat 42 persen ketimbang Prabowo Subianto.
Alhasil, popularitas pasangan Capres Cawapres Prabowo - Sandiaga pun terdongkrak mengalahkan Joko Widodo - Ma'ruf Amin di Kalsel. "Disebabkan kegenitan sehingga menjadikan adanya gerakan masif kaum hawa banua menjadi relatif dan efektif dibanding dominan laki-laki," ujarnya.
Selain aktif sebagai relawan pemenangan, perempuan di Kalsel juga terlibat ikut calon legislatif. Fenomena ini pertanda kesadaran emansipasi dalam politik praktis kekinian.
ADVERTISEMENT
"Saya kira zaman udah terbuka seperti ini. Pendidikan sudah mumpuni juga menjadi faktor relasi mereka dalam kehidupan sehari-hari, sehingga hal ini memberi peluang perempuan di Banua tampil di publik," kata Taufik