B-Jump Project, Komunitas Parkour di Banjarmasin

Konten Media Partner
7 Juli 2019 19:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pegiat komunitas parkour di Banjarmasin sedang latihan di sudut Taman Oprit, jembatan layang Jalan S Parman, Banjarmasin pada Minggu sore, 7 Juli 2019. Foto: Donny Muslim/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Pegiat komunitas parkour di Banjarmasin sedang latihan di sudut Taman Oprit, jembatan layang Jalan S Parman, Banjarmasin pada Minggu sore, 7 Juli 2019. Foto: Donny Muslim/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Olahraga seni berpindah tempat atau parkour rupanya banyak peminat remaja di Kota Banjarmasin. Para penggeraknya menghimpun diri dalam komunitas kecil-kecilan bernama Banjarmasin Jump (B-Jump) Project.
ADVERTISEMENT
Mereka kerap unjuk kebolehan di Taman Oprit, jembatan layang Jalan S Parman. Minggu sore, 7 Juli ini, banjarhits.id melipir ke tempat itu. Mengenakan kaos dan celana serba kedodoran, gerombolam anak muda tampak lincah melompati satu demi satu bangunan bertingkat di taman tersebut.
Founder B-Jump Project, Sanusi, mengatakan komunitas ini mulanya dicetuskan tahun 2008. Semuanya berawal dari ketertarikannya saat menonton film Yamakasi dan Jackie Chan.
"Itu kan di film banyak adegan lompat-lompat gedung ya. Jadi, saya dan beberapa teman nyoba dulu di kompleks rumah, lalu berlanjut sampe sekarang," ujar Sanusi ke banjarhits.id.
Kata Sanusi, ada beberapa titik di Banjarmasin yang sering mereka gunakan untuk latihan parkour. Di antaranya Taman Oprit Jembatan S Parman, Taman Kamboja Banjarmasin, hingga gedung-gedung yang terbengkalai.
ADVERTISEMENT
Asal ada obstacle atau halang rintang dan tempat buat climbing, Sanusi dan komunitasnya pasti menjadikan lokasi itu sebagai tempat latihan. Sanusi menegaskan olahraga parkour sejatinya tidak berbahaya, asal ditempuh dengan latihan yang tepat. Sejauh ini parkour juga termasuk dalam salah satu olahraga rekreasi.
Dalam sepekan, Sanusi latihan tiga kali, pada hari Selasa, Jumat, dan Minggu. "Intinya ya latihan rutin sih. Belajar basic dulu kaya presisi sama lompat. Tempatnya kalau enggak di Taman Kamboja, bisa di Taman Jembatan S. Parman ini," ujar Sanusi.
Satu dekade lebih berdiri, komunitas B-Jump Project sudah banyak melatih penggiat parkour. Sanusi berkata ada lebih dari 100 orang pernah bergabung di komunitas ini sejak tahun 2008.
"Kalau yang sekarang sekitar 30-an yang rutin latihan. Rata-rata anak-anak sekolah yang mencari alternatif olahraga lain," kata Sanusi.
ADVERTISEMENT
Ia berharap Pemkot Banjarmasin menyediakan tempat khusus untuk berlatih. Sebab, selama ini titik-titik yang sering digunakan B-Jump Project masih memakai tempat-tempat umum. Menurut dia, pemko pernah menjanjikan lokasi latihan di Pekauman, bersamaan komunitas BMX dan skateboard.
"Tapi masih belum jelas sampai sekarang. Apakah masih rencana atau gimana," kata dia.
Adapun anggota komunitas B-Jump Project lainnya, Fajri, berkata komunitas Parkour di Banjarmasin juga perlu wadah khusus agar penggiatnya dapat berlatih profesional. Sebab, ia melihat tidak ada cukup ruang terbuka untuk berlatih di Banjarmasin.
"Masih belum tempat khusus. Obstaclenya juga masih banyak yang belum lengkap. Harapan kami gitu sih," kata Fajri.
Pegiat parkour sedang latihan di Taman Oprit, Kota Banjarmasin. Foto: Donny Muslim/banjarhits.id