Banjarmasin Diminta Tak Asal Klaim Acil Pasar Terapung Lok Baintan Banjar

Konten Media Partner
2 Desember 2018 9:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjarmasin Diminta Tak Asal Klaim Acil Pasar Terapung Lok Baintan Banjar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
banjarhits.ID, MARTAPURA - Festival Pasar Terapung Lok Baintan yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjar digelar di dermaga Bawah Jembatan Desa Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk, Minggu pagi (2/12). Acara yang dimulai pukul 05.00 wita ini diikuti 500-an pedagang pasar terapung.
ADVERTISEMENT
Bupati Banjar Khalilurrahman dan Asisten III Bidang Administrasi Umum Setdaprov Kalsel, Heriansyah turut membuka agenda tahunan itu. Pelancong asing, wisatawan domestik, dan warga sekitar berbaur melihat ratusan jukung yang dibalut hiasan warna-warni.
Bupati Banjar Khalilurrahman menuturkan kegiatan ini digelar rutin setiap tahun sebagai upaya membangkitkan dan mempertahankan budaya pasar terapung khas suku Banjar. Menurut dia, pasar terapung menandakan kearifan lokal masyarakat yang hidup dan tinggal di pinggiran Sungai Martapura.
“Festival ini untuk menggairahkan wisata, makanya kegiatan dikemas dengan nuansa alami, dan kebetulan pada ajang festival para peserta diberi kekebasan menghias jukung dengan pernak-pernik hiasan agar menarik orang untuk membeli dagangan yang dibawa para acil jukung (penjual),” kata Khalilurahman di sela kegiatan.
ADVERTISEMENT
Di Pasar Terapung Lok Baintan, keberadaan acil jukung – pedang wanita bersampan-- mulai berkurang dan banyak yang tertarik berjualan di Siring Sungai Martapura, Jalan Pierre Tendean, Kota Banjarmasin.
Khalilurahman berharap para acil jukung yang mayoritas penduduk Desa Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk, tetap bertahan berjualan di Pasar Terapung Lok Baintan.
“Kalau Pemko Banjarmasin meminjam acil jukung untuk berjualan di Menara Pandang Siring Tendean boleh-boleh saja, tapi jangan diklaim bahwa mereka penjual pasar terapung dari Kota Banjarmasin. Intinya jangan diklaim,” tegas Guru Khalil—begitu ia disapa.
Kegiatan festival tahun kedua ini mengangkat tradisi budaya masyarakat di daerah sungai dengan tema “Menggenggam Semangat Tradisi”. Festival dikemas berbagai rangkaian acara, yaitu tanglong jukung, jukung hias tradisional, lomba foto, atraksi formasi jukung dan penampilan seni budaya khas Kabupaten Banjar.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjar, Haris Rifani mengatakan, event ini bagian dari kegiatan promosi wisata yang diharapkan meningkatkan kunjungan wisata di Provinsi Kalimantan Selatan dan Banjar.
Haris berharap agenda tahunan ini sebagai pintu gerbang investasi pariwisata di Kabupaten Banjar, khususnya.
"Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tingkat daerah maupun nasional. Dalam even ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata khususnya di Kabupaten Banjar meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” katanya. (Anang Fadhilah)