Banjarmasin Disorot Pemerintah Pusat atas Rendahnya Imunisasi MR

Konten Media Partner
19 Oktober 2018 12:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjarmasin Disorot Pemerintah Pusat atas Rendahnya Imunisasi MR
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
banjarhits.ID, Banjarmasin - Kota Banjarmasin menjadi sorotan pemerintah pusat atas rendahnya realisasi cakupan imunisasi campak dan rubella (MR). Banjarmasin baru merealisasikan imunisasi MR sebesar 34% dari target 40% untuk Banjarmasin. Adapun Kota Banjarmasin menargetkan imunisasi MR menyasar 176.209 anak.
ADVERTISEMENT
Menurut Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, Banjarmasin menjadi kota nomer 2 terendah cakupan imunisasi MR se-Pulau Kalimantan. Ia menuturkan rendahnya imunisasi MR lantaran mayoritas warga Banjarmasin fanatik terhadap pandangan ulama.
Alhasil, kata Ibnu, masyarakat pun menolak mengikutkan anaknya imunisasi MR karena ada asumi mengandung babi. Ibnu menuturkan tidak ada paksaan untuk masyarakat mengikuti imunisasi MR. “Tapi kami harapkan agar masyarakat lebih bijak demi kesehatan generasi kita, beri yang terbaik dan menurut fatwa MUI pun membolehkan jika itu terdesak,” kata Ibnu Sina sebelum menunaikan salat Jumat, hari ini (19/10).
Ibnu mengharapkan cakupan imunisasi MR di Kota Banjarmasin mampu menembus angka 40% agar tidak lagi menjadi sorotan pemerintah pusat. Apalagi Kota Banjarmasin merupakan ibukota dari Provinsi Kalimantan Selatan, salah satu barometer penilaian pemerintah pusat.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, pemerintah pusat memperpanjang masa pemberian imunisasi MR sampai akhir Oktober karena ada beberapa kota cakupan imunisasi di bawah target. Seperti di Banjarmasin, yang diharapkan 40%, namun kenyataannya baru di angka 34%.
Ibnu mengimbau agar masyarakat tidak menutup diri terhadap imunisasi MR, karena imunisasi MR merupakan langkah preventif mencegah campak rubella yang semakin marak menimpa masyarakat Indonesia.
"Kalaupun dengan keadaan terpaksa ya MUI membolehkan Imunisasi MR ketimbang nanti berdampak hal-hal yang tidak diinginkan pada buah hati kita. Semoga masyarakat semakin mengerti dengan upaya upaya pemerintah untuk menyelematkan generasi bangsa,” pungkas Ibnu Sina. (Zahidi)