Banjir di Tabalong, Kalsel: 5 Ular Kobra Masuk Rumah Warga

Konten Media Partner
8 Februari 2020 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Air menggenangi musala di Kabupaten Balangan, Sabtu (8/2/2020). BPBD Balangan.
zoom-in-whitePerbesar
Air menggenangi musala di Kabupaten Balangan, Sabtu (8/2/2020). BPBD Balangan.
ADVERTISEMENT
Bencana banjir memicu ratusan rumah pada 12 kecamatan di Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan, terendam air dengan ketinggian bervariasi. Kepala BPBD Kalsel, Wahyuddin, mengkhawatirkan bahaya sengatan listrik dan ular berbisa yang masuk ke dalam rumah penduduk di tengah genangan banjir.
ADVERTISEMENT
Sebab, Wahyuddin menerima laporan ada lima ekor ular kobra --orang lokal menamainya ular tadung--yang masuk ke dalam salah satu rumah warga di Desa Pamasiran, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Sabtu (8/2).
“Saat banjir tadi, satu rumah dimasuki lima ular berbisa mirip kobra, warna hitam. Tapi tidak ada yang dipatuk,” kata Wahyuddin kepada banjarhits.id, Sabtu (8/2).
Selain ular, ia cemas sengatan setrum saat air menggenangi rumah. “Yang kami takutkan aliran listrik dan ular.”
Kendati banjir mengepung Tabalong, Wahyuddin berkata belum ada pengungsian permanen. Menurut dia, warga korban banjir memilih mengungsi ketika siang hari, lalu kembali ke rumah ketika malam tiba. Selain ketinggian air cepat surut, ia menyebut warga memikirkan perkakas yang ditinggal di rumah.
ADVERTISEMENT
“Ada tenda pengungsian, tapi warga masih khawatir barang-barang di rumah. Pengungsian siang saja, malamnya pulang ke rumah,” ujar Wahyuddin.
Hingga Sabtu malam (8/2), banjir masih menggenangi Kecamatan Kelua, Banua Lawas, Kabupaten Tabalong; dan Amuntai di Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Menurut dia, Bupati Tabalong sudah menetapkan siaga tanggap darurat bencana banjir selama 14 hari, terhitung sejak 7 Februari 2020. Status ini memastikan kebutuhan korban banjir terlayani dengan cepat.
BPBD Kabupaten Balangan, Sabtu (8/2), melaporkan banjir menenggelamkan ratusan rumah. Di Desa Galumbung, ada 265 KK, 989 jiwa, 4 fasilitas tempat ibadah, 1 SDN, 1 madrasah, dan 90 hektare persawahan terendam banjir. Di Desa Juai, banjir menggenangi 250 rumah, 989 jiwa, 2 langgar, 1 madrasah tsanawiyah, 1 masjid, 1 kantor desa, dan 80 hektare sawah.
ADVERTISEMENT
Sementara di Desa Teluk Bayur, banjir menggenangi 155 rumah, 770 jiwa, 2 langgar, 1 kantor desa, 1 TK, dan persawahan. “Apabila di daerah pegunungan diguyur hujan kembali, kemungkinan debit air akan bertambang dan air sungai naik,” demikian kutipan BPBD Balangan.
Ular kobra. Foto: Pexels