Banjir Merendam Enam Titik di Banjarmasin

Genangan air di Jalan Prona 1, Kelurahan Pemurus Dalam, Kota Banjarmasin pada Sabtu (13/4) dini hari. Foto: Donny Muslim/banjarhits.id

Hujan deras yang mengguyur Kota Banjarmasin dan sekitarnya pada Jum'at (12/4/2019) malam, merendam separuh wilayah kota. Keadaan paling parah terjadi di Kecamatan Banjarmasin Timur dan Banjarmasin Selatan dengan ketinggian air mencapai 40 cm.

Pantauan banjarhits.id hingga Sabtu (13/4/2019) dini hari, air belum kunjung surut hingga mengganggu mobilitas warga karena anjir merendam jalan umum. Ini terjadi di Jalan Prona I dan II, Kelurahan Pemurus Baru, Kecamatan Banjarmasin Selatan yang merupakan kawasan padat penduduk.

Warga Prona I, Ramli menceritakan banjir memang kerap merendam usai hujan mengguyur dengan waktu lama. Menurut dia, banjir berangsur surut jika tak ada hujan susulan.

"Kalau hujan terus bisa sampai selawasan (seterusnya). Rumah warga jua kena imbasnya. Selain karena hujan deras, di sini penampungan air kan juga macet," tuturnya kepada wartawan banjarhits.id, Donny Muslim.

Ia berharap Pemkot Banjarmasin tegas mencari solusi pembenahan banjir di kota berjuluk seribu sungai ini. Apalagi, untuk kawasan padat penduduk seperti Jalan Prona yang sering terganggu rendaman banjir.

"Banyak binatang-binatang yang bisa masuk ke rumah. Kami takutnya ular aja kalau sudah begini," pungkasnya.

Kepala BPBD Kota Banjarmasin, M Hilmi dalam rilis resminya mencatat, ada enam titik lokasi yang terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi dari 20 hingga 40 centimeter. Banjir merendam Kompleks Tentara, Kelurah Pemurus Baru; Jalan Bumi Mas Asri, Kelurahan Pemurus Baru; dan Jalan Pramuka, Kompleks Dharma Budi, Kelurahan Pemurus Baru.

Kemudian di Jalan Prona I dan II, Kelurahan Pemurus Baru; Jalan Dharma Praja, Kelurahan Pemurus Baru; dan Kompleks Aspol Bina Brata, Kelurahan Pemurus Luar. BPBD Banjarmasin belum menaksir total kerugian materi akibat banjir.

Begitu pun dengan data pemilik rumah yang terdampak oleh peristiwa ini. "Kategori banjir masih dalam kondisi aman namun selalu waspada hujan kembali turun, kemungkinan debit air akan naik kembali," ujar Hilmi.

Hilmi mengimbau warga agar selalu waspada apabila debit air naik karena bahaya binatang melata sangat bisa memungkinkan masuk ke pemukiman warga.