BPBD Kalsel Keluhkan Dana Rp2 Miliar Belum Dicairkan BNPB

Konten Media Partner
29 September 2019 10:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Satgas Karhutla Kabupaten Hulu Sungai Utara berjibaku memadamkan api karhutla. Foto: Polres HSU
zoom-in-whitePerbesar
Tim Satgas Karhutla Kabupaten Hulu Sungai Utara berjibaku memadamkan api karhutla. Foto: Polres HSU
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan, Wahyuddin, mengatakan BNPB belum mencairkan usulan dana Rp 2 miliar untuk pembelian peralatan pemadam kebakaran. Sejak sebulan lalu, pihaknya sudah menyodorkan dana Rp 2 miliar untuk penanganan karhutla di Kalsel.
ADVERTISEMENT
“BNPB belum mencairkan dananya. Kami sudah mohonkan Rp 2 miliar untuk beli peralatan, tapi belum disetujui,” ucap Wahyuddin kepada wartawan banjarhits.id, Minggu (29/9/2019).
Menurut dia, dana Rp 2 miliar ini sejatinya cukup membantu penanganan karhutla selama empat bulan. Sebab, APBD Kasel hanya membiayai penanganan karhutla untuk dua bulan. Meski dana Rp 2 miliar belum cair, ia memastikan tidak mengganggu upaya pemadaman karhulta di Kalsel.
Sebagian dana dibebankan APBD kabupaten/kota yang terdampak karhutla. Wahyuddin berkata BNPB lebih berfokus membiayai operasional 1.512 orang yang diperbantukan untuk penanganan karhutla di Kalsel.
“Tugasnya belum efektif, lebih ke pencegahan daripada penanganan,” ucap Wahyuddin. Padahal, pihaknya sudah menetapkan status tanggap darurat karhutla pada 23 September – 6 Oktober 2019.
ADVERTISEMENT
Status ini membuat BPBD Kalsel mesti melibatkan 60 relawan pemadam kebakaran swasta. Setiap tim pemadam yang terlibat diisi lima orang. Adapun status siaga karhutla pada 1 Mei - 31 Oktober 2019.
“Terpaksa kami pakai dana tanggap darurat untuk operasional beli makan, beli bensin, dan uang lelah. Setiap orang diberi Rp 145 ribu per harinya,” katanya.
Selain itu, Wahyuddin berkata hujan lokal membuat titik api menyusut drastis di kawasan ring 1 Bandara Syamsudin Noor di Kota Banjarbaru. Pada Minggu pagi (29/9), jarak pandang di kawasan bandara dalam level aman meskipun ada kabut asap tipis.
“Banjarbaru tinggal 10 persen saja yang masih ada kabut asapnya, hotspot sudah hilang. Mungkin tinggal di Kabupaten Banjar, Tanah Laut, HSU, Balangan, dan Tanah Bumbu masih terpantau hotspot,” ujar dia.
ADVERTISEMENT
Mengutip data BPBD Kalsel periode 1 Januari – 28 September 2019 di Kalsel, luas kebakaran lahan mencapai 4.774,87 hektare dengan jumlah kejadian 1.599 kali. Luas kebakaran hutan mencapai 141,97 hektare dengan jumlah kejadian kebakaran 38 kali.
Sementara pada 28 September 2019, kebakaran lahan tercatat seluas 22,5 hektare dan kebakaran hutan nihil di Kalsel. Titik api masih terpantau di Kabupaten Balangan dan Tanah Laut.