Cerita Perajin Tanggui yang Makin Meredup

Konten Media Partner
21 September 2019 15:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rukiyah sedang membuat tanggui di rumahnya, Sabtu (21/9/2019). Foto: Zahidi/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Rukiyah sedang membuat tanggui di rumahnya, Sabtu (21/9/2019). Foto: Zahidi/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Duduk di pelataran rumah, Rukiyah telaten menjahit puluhan tanggui beraneka kelir dan rupa-rupa motif. Wanita berusia 6 dekade ini masih setiap menjalankan bisnis turun temurun dari kedua orang tuanya yang dirintis sejak satu abad lalu.
ADVERTISEMENT
Setiap hari, Rukiyah menjahit dan merangkai tanggui-tanggui untuk diberi aneka motif dan warna.g Rumah perajin tanggui ini di tepi Jalan Kuin Selatan, Kelurahan Kuin Cerucuk, Kota Banjarmasin. Rumahnya dijadikan Kampung Tanggui oleh masyarakat sekitar.
“Usaha tanggui ini usaha turun temurun dari orang tua saya. Mungin kalau 100 tahun sudah lebih usianya,” ucap Rukiyah kepada banjarhits.id di lokasi Kampung Tanggui pada Sabtu (21/9).
Menurut Rukiyah, perajinan tanggui akhir-akhir ini semakin meredup. Namun ia tak akan menghilangkan usaha turun temurun dari kedua orang tuanya. Apalagi ia sudah hampir 5 dekade ikut mengembangkan bisnis tradisonal tersebut.
“Sepi, namun kita tetap pertahankan karena ini amanah orangtua juga.Tatusan tahun sudah rumah ini menjadi saksi bisu usaha tanggui di sini,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Rukiyah menyebut penjualan tanggui bergantung pada permintaan petani dari luar Kota Banjarmasin yang memakai tanggui sebagai alat penangkal panas saat bertani. Tanggui semacam topi tradisional untuk melindungi kepala dari terik matahari.
“Kebanyakan yang beli petani dari luar Banjarmasin, dari Hulu Sungai banyak. Mereka membeli ratusan tanggui,” bebernya.
Ihwal harganya, Rukiyah memaparkan cukup bervariasi tergantung motif dan jenis tanggui. Tanggui polos tanpa motif, misalnya, dibanderol Rp10.000 persatu tanggui. Sedangkan tanggui bermotif dihargai Rp 20.000 sampai Rp 30.000 pertangguinya.
Ia perlu waktu 5 jam menyelesaikan satu tanggui. Sedangkan untuk tanggui yang dibuat bermotif, Rukiyah butuh waktu 7 jam merampungkan produk yang tergolong kerajianan tangan itu.
“Kalau yang polos sekitar 5 jam selesai mulai menyulam daun nipahnya sampai berbentuk tanggui. Kalau yang bermotif bisa sampai 7 jam,” tutupnya
ADVERTISEMENT