Cerita Singkat Karier Tokoh Seni Madihin Almarhum Jhon Tralala

Konten Media Partner
26 Juni 2018 20:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Banjarhits.id, Banjarmasin -Berita duka menyelimuti dunia kesenian Kalimantan Selatan atas meninggalnya budayawan dan seniman Yusran Effendi (59) alias Jhon Tralala. Seorang kolega almarhum dan pegiat kesenian asal Kota Banjarmasin, Ariel Lawang, mengatakan karier dan prestasi almarhum sosok Jhon akan selalu dikenang.
ADVERTISEMENT
Menurut Ariel, karier melawak John Tralala dimulai saat almarhum membentuk grup lawak John Tralala Group pada era 1980 yang beranggotakan 3 orang pria. Salah satunya adalah anaknya, Hendra Tralala. "Sejak saat itu, grup lawak ini telah dua kali menjuarai lomba lawak tingkat nasional dan terkahir tahun 2001," ucap Ariel ketika ditemui di kediaman mendiang, Selasa sore (26/6/2018).
Setelah menjadi ikon pelawak di Kota Banjarmasin dan sekitarnya, kata Ariel, Jhon Tralala mengubah konsep lawakannya sekaligus mengenalkan budaya daerah Banjarmasin: Madihin. “Lalu mengubah konsep Madihin yang bernuansa humor," ujarnya.
Ia mengatakan sosok John Tralala merupakan seniman Banjar yang sudah menasional. Bahkan ketika Ariel muhibah keluar daerah sepeti halnya Bali, Bandung, koleganya selalu bertanya sosok John Tralala. "Kalau kemana-mana pasti sosok beliau selalu ditanya, bahkan almarhum pernah dipergikan ke Tanah Suci oleh Presiden Soeharto," cetusnya.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Wikipedia, sosok John Tralala pernah menjadi juri dalam perhelatan Lomba Madihin se-Kalimantan Selatan yang dilaksanakan di sela-sela acara HUT Rindam VI/Mulawarman.
Selain itu, pernah memasuki dunia peran sekaligus sutradara dalam sandiwara rakyat berjudul Saraba Santuk— dalam bahasa Indonesia bermakna Serba Kena—dan pernah bersama Butet Kertaradjasa memeriahkan dialog publik yang digelar oleh Taman Budaya Kalsel.
Pantauan Banjarhits.id di rumah duka hingga menjelang magrib masih berdatangan kolega almarhum untuk melayat.
"Beliau (Jhon Tralala) ini yang mengenalkan kepada banyak orang tentang madihin, dan dia yang menemukan konsep madihin kocak yang disenangi banyak orang," kata Ariel.
Menurut Ariel, harus ada yang bisa meneruskan kesenian Madihin Kocak karena sudah melekat di masyarakat kalsel dan harus di lestarikan. Ariel terakhir bertemu Jhon Tralala pada pertengahan Mei lalu.
ADVERTISEMENT
"Dia selalu memotivasi seniman muda di Banua (Kalsel), sangat akrab kepada siapa saja, bahkan dengan seniman muda,” ujarnya.
Rencananya jenazah almarhum akan dikebumikan di alkah keluarga yang terletak di Desa Pemangkih Darat atau yang lebih dikenal dengan Pemangkih Pasar Arba, Kecamatan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar. Lokasi alkah almarhum Jhon tepat diseberang Sekolah Dasar (SD) Pemangkih Darat RT 2.
Anak dari almarhum, Hendra, berkata disana adalah alkah atau pemakakan keluarga yang sudah lebih dulu untuk pemakaman mendiang keluarga besar Jhon, seperti ibu, kakek, dan neneknya.
Seorang tokoh seniman tradisional Madihin khas Banjar, Yusran Effendi alias John Tralala, meninggal dunia karena serangan jantung di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Banjarmasin pukul 14.30 wita, Selasa (26/6/2018). Kepastian meninggalnya pemadihin— orang yang memainkan seni madihin—kondang asal Banjarmasin itu datang dari Zulfaisal Putra, pemerhati budaya Banjar.
ADVERTISEMENT
Ia berkata almarhum John Tralala meninggal akibat serangan jantung ketika dalam perawatan di RS Bhayangkara Kota Banjarmasin. Menurut Zulfaisal, sosok John Tralala punya kontribusi sangat besar terhadap pamor seni madihin di kancah nasional dan internasional. Zulfaisal berkata, John Tralala mampu meramu seni madihin lebih memasyarakat lewat materi banyolan ketika tampil di hadapan khalayak.
“Bukan hanya di Banjarmasin, tapi almarhum bisa mengenalkan seni madihin ke tingkat nasional, bahkan internasional. Almarhum menghidupkan dan mempopulerkan madihin lebih dari sekedar seni bertutur lisan biasa,” kata Zulfaisal Putra kepada banjarhits.id.
Berkat jasa besar almarhum, Zulfaisal berkata semua kalangan turut berduka cita atas meninggalnya sosok John Tralala. “Pak Wali Kota Banjarmasin pun mengucapkan bela sungkawa,” ucap Zulfaisal. (M Robby | Hanafi | Diananta)
ADVERTISEMENT