Digusur Proyek Bandara, TNI AU Desak AP I Tetapkan Lapangan Tembak

Konten Media Partner
26 Juni 2018 20:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Banjarhits.id, Banjarmasin - TNI AU Landasan Udara Syamsudin Noor berharap PT Angkasa Pura I segera menetapkan lahan pengganti lapangan tembak yang akan tergusur proyek pembangunan terminal baru Bandara Syamsudin Noor di Kota Banjarbaru.
ADVERTISEMENT
Komandan Lanud Syamsudin Noor Letkol Pnb Abdul Haris mengatakan anggota TNI AU sangat butuh lapangan tembak untuk keperluan latihan. Menurut dia, TNI AU sudah mengusulkan lahan pengganti lapangan tembak seluas 2,07 hektar kepada PT Angkasa Pura I.
“Saat ini tim penilai negara masih melakukan perhitungan, mudahan dalam waktu segera bisa diputuskan. Lahan yang akan diberikan dari Angkasa Pura sebagai pengganti lahan lapangan tembak,” kata Letkol Haris, Selasa (26/6).
Haris berkata Angkasa Pura sudah menawarkan lokasi pengganti lapangan tembak diseberang bandara, yakni Komplek Cenderawasih dekat Lapangan Rindam VI Mulawarman. Di sana ada lahan seluas 32 hektare milik Angkasa Pura.
Tapi, ia belum tahu detail berapa luas tanah yang akan diberikan kepada TNI AU sebagai lokasi lapangan tembak. “Yang pasti keperluan kita untuk lapangan tembak sekitar 2,07 hektar. Jika diberi lebih luas dari sebelumnya juga kami terima,” kata Haris.
ADVERTISEMENT
Kebutuhan lapangan tembak Lanud Syamsudin Noor untuk keperluan anggota, diharapkan secepatnya dibangun dan difungsikan pada 2018. Di sisi lain, kata Haris, selama ini TNI AU sangat mendukung upaya perluasan Bandara Syamsudin Noor menjadi bandara internasional. Apalagi selama ini TNI AU tak pernah bersengketa dengan Angkasa Pura soal lahan.
"Saya malah berpikir demi pengembangan bandara dan masyarakat Kalsel, Angkasa Pura silakan gunakan saja lahan itu," ujar Letkol Abdul Haris.
Menurut dia, lahan lapangan tembak TNI AU sejatinya turut terkena tumpang tindih lahan. Sebagian warga mengklaim lahan tersebut. Namun, Haris telah menemui warga yang mengklaim lokasi lapangan tembak. Ia pun memastikan TNI AU tidak ada masalah dengan PT Angkasa Pura I.
ADVERTISEMENT
Seperti pernah diberitakan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ingin memastikan proyek pengerjaan terminal baru Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, rampung sesuai rencana pada Oktober 2019.
Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Resnawan; Kadishub Kalsel, Rusdiansyah; General Manager Bandara Syamsudin Noor, Wahyudi; dan Manajer Teknik Proyek Pengembangan Bandara Syamsudin Noor, Dadang Dian Hendiana, meninjau proyek pengembangan Bandara Syamsudin Noor, Sabtu (28/4/2018).
Di sela inspeksi, Rudy Resnawan menemukan beberapa persoalan yang menghambat pengerjaan megaproyek termakbul baru Bandara Syamsudin Noor. Ia mengatakan salah satu penyebab deviasi progres karena tanah dasar di areal pengembangan apron diprediksi mengalami penurunan sedalam 50 centimeter.
"Tetapi pihak Angkasa Pura telah mengantisipasi dengan melakukan preloading atau penambahan tanah setinggi 4 meter di beberapa titik kemudian akan dilihat sejauh mana akan mengalami penurunan," kata Rudy Resnawan, Sabtu (28/4/2018).
ADVERTISEMENT
Persoalan lain, dia berkata masih terdapat lahan yang belum clear dan clean yakni lapangan tembak TNI AU, sehingga berdampak tidak bisa dibangunnya jalan penghubung, gedung, garasi pemadam kebakaran, dan gedung katering.
“Untuk lahan yang belum clear and clean, yakni tanah milik TNI AU. Kami masih menunggu proses ruilslag antara PT AP I dengan Mabes AU," ucapnya.
Rudy dan pemangku kepentingan lainnya berharap proyek pembangunan tersebut berjalan sesuai rencana. Saat melakukan pengecekan proyek terminal baru bandara, rombongan melihat satu per satu proyek pengembangan terminal Bandara Syamsudin Noor, mulai dari progres pembangunan pond atau danau buatan, apron, hingga lahan yang belum clear and clean.
Rudy Resnawan mengatakan Pemprov Kalsel sangat serius dan berkomitmen mengawal pengerjaan megaproyek senilai Rp 2,3 triliun tersebut. Dari hasil pantauan di lapangan, kata Rudy, pengembangan Bandara Syamsudin Noor terus dikebut di tengah beberapa kendala.
ADVERTISEMENT
Toh, Rudy optimistis megaproyek di Provinsi Kalsel itu akan selesai sesuai target pada Oktober 2019. Menurut dia, realisasi progres pengembangan Bandara Syamsudin Noor hingga 22 April 2018 mencapai 27,804 persen.
Progres pekerjaan itu belum memperhitungkan material yang sudah didatangkan di lapangan, seperti meterial besi, bata ringan, base course untuk perkerasan jalan, dan lainnya. (Anang Fadhilah | Diananta)