Dishub Banjarmasin Anggarkan Rp3,5 Miliar untuk 10 Unit BRT

Konten Media Partner
18 Mei 2019 11:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Isuzu Elf.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Isuzu Elf.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin akan menganggarkan dana Rp 3,5 miliar untuk pengadaan Bus Rapit Transit (BRT) sebanyak 10 unit. Dana ini masuk dalam Anggaran Pembelanjaan Daerah (APBD) Perubahan 2019.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin, Ichwan Noor Chalik, pengadaan BRT setelah DPRD Banjarmasin menyetujui dana pengadaan 10 unit bus yang rencananya pada September 2019. Ia berkata, sepuluh bus yang dibeli merek Isuzu ELF.
Pihaknya ingin menjadikan moda transportasi umum ini memakai konsep pemesanan online dan teknologi GPS untuk mendeteksi titik keberadaan BRT. Ichwan menyebut sepuluh BRT melayani rute di dalam kota.
"Canggih nanti, bisa pesan lewat online. Baik pesan langsung kepada sopir dengan mendeteksi keberadaan bus maupun pesan online via tiket juga bisa. Harganya pun jauh terjangkau nantinya dibanding angkot dalam kota," beber Ichwan Noor Chalik kepada wartawan banjarhits.id, Sabtu 18 Mei 2019.
Namun, ia belum merinci detail perihal rute yang akan dilayani BRT. "Ya yang pasti dalam kota, nanti kalau masalah rute akan kita kaji kedepannya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ichwan menurutkan keberadaan BRT sebagai respons ketidaknyamanan angkutan kota atau taksi kuning. Padaha, menurut dia, masyarakat ingin moda transportasi yang nyaman dan modern. Ia sudah memberi alternatif ke sopir agar peremajaan angkot taksi kuning. Namun, upaya ini ditolak sopir taksi kuning.
"Ya sudah demi masyarakat juga ya kami adakan saja BRT untuk ntuk memenuhi kebutuhan dan kenyamanan masyarakat," beber Ichwan. Pihaknya siap menerima dan merangkul para sopir taksi kuning yang ingin bergabung dengan BRT.
"Kami tidak mau juga nanti ada yang tersakiti, tapi bagaimanapun BRT ini akan tetap ada, utamanya 10 unit ini dulu," katanya.
Asal tahu saja, dana Rp 3,5 miliar ini sejatinya alokasi untuk pembuatan tempat parkir di Pasar Cempaka. Lantaran terganjal sempitnya lahan, maka dana itu akan dipindah untuk pengadaan sepuluh unit BRT. "Mudah-mudahan nanti efektif penggunaannya," pungkas Ichwan.
ADVERTISEMENT