DLH Kotabaru Keluhkan Minim Armada Truk Sampah

Konten Media Partner
27 September 2019 20:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kondisi TPA Bakunci di Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut. Foto: dok banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kondisi TPA Bakunci di Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut. Foto: dok banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Dinas Lingkungan Hidup (DLHD) Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan, mengalami keterbatasan armada angkutan sampah. Kepala DLH Kotabaru, Arif Fadillah, mengatakan minimnya armada membuat beban kerja truk sampah makin berat.
ADVERTISEMENT
Ia mencontohkan, satu unit truk yang mestinya mengangkut satu jenis sampah, kini mesti mengangkut sekaligus tiga jenis sampah. Demikian disampaikan Arif Fadillah saat ditemui banjarhits.id di kantor DLH Kotabaru, Juam'at (27/09/2019).
Arif berasumsi, idealnya DLH Kotabaru memiliki 100-an unit truk pengangkut yang beroperasi di Kecamatan Pulau Laut Utara. Kecamatan ini paling padat penduduk karena sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Kotabaru.
Namun hingga saat ini, pihaknya masih memiliki 10 unit dengan kondisi yang compang-camping. "Kondisinya pun juga sudah kurang bagus. Terbatas, mulai dari armada yang terbatas, kemudian SDM kami yang terbatas, anggaran apa lagi," ungkap Arif.
Menyiasati hal ini, Arif membuat terobosan program untuk menekan beban kerja truk sampah yang dicanangkan pada 2019. Program ini di antaranya Bank Sampah di Kecamatan Pulau Laut Utara, serta petugas sampah di setiap lingkungan RT.
ADVERTISEMENT
“Antisipasinya kita ada program Bank Sampah, terus petugas pembersih sampah di tiap - tiap RT," tutupnya.
Selain 10 unit truk yang beroperasi, DLH Kotabaru mempunyai armada lain, seperti: enam unit motor pengangkut sampah jenis TOSA, dan empat buah mesin penyedot debu.
Pihaknya juga akan membangun laboratorium lingkungan hidup di komplek pangkalan pendaratan ikan (PPI) Saijaan pada 2020. Menurut Arif, dana yang dibutuhkan Rp 3 miliar untuk pembangunan laboratorium. Adapun labrotarium berfungsi meneliti mutu udara, air, dan tanah.
“Itu dari APBD. Nanti 2020 kami realisasikan, sudah kami usulkan. Menyusun anggaran dulu cukup atau tidak. Selama ini kan kami kalau ke laboratorium harus ke Batulicin (Kabupaten Tanah Bumbu, red),” ujar Arif Fadillah.
ADVERTISEMENT