Eceng Gondok Tutup Sungai Kuin, Dinas PUPR Banjarmasin Nyatakan KLB

Konten Media Partner
9 Januari 2020 12:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sampah eceng gondok menutup akses transportasi air di Sungai Kuin Kota Banjarmasin, Rabu sore (8/1/2020). Foto: M Syahbani/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Sampah eceng gondok menutup akses transportasi air di Sungai Kuin Kota Banjarmasin, Rabu sore (8/1/2020). Foto: M Syahbani/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Kemunculan tumpukan tanaman eceng gondok di Sungai Kuin Kota Banjarmasin pada Rabu (8/1/2020) sekitar pukul 15.30 WITA dinyatakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin sebagai kejadian luar biasa (KLB).
ADVERTISEMENT
Tumpukan eceng gondok ini sempat menutup Sungai Kuin sepanjang ratusan meter dari bawah Jembatan Putih hingga dermaga Masjid Sultan Suriansyah yang mengakibatkan terganggunya akses transportasi air yang ingin melintas.
Kepala Bidang Sungai, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Hizbul Wathoni mengakui, bahwa munculnya tumpukan eceng gondok sepanjang ratusan meter seperti kemarin memang belum pernah terjadi sebelumnya.
Toni -- sapaan akrab Hizbul Wathoni berkata, pihaknya perlu melakukan analisa kembali atas kejadian ini dengan cara menggali informasi dari warga sekitar bantaran sungai untuk mencari tahu penyebabnya.
"Ini memang bisa dinyatakan sebagai KLB. Tapi kami memang perlu ke lapangan juga menganalisa kenapa bisa jadi sampah ilung (eceng gondok) seperti itu, selama ini belum pernah kejadian," ucapnya kepada banjarhits.id, Kamis (9/1/2020).
ADVERTISEMENT
Untuk sementara lanjut Toni, dari hasil pemantauan dilapangkan, untuk sementara tumpukan eceng gondok sudah tak terlihat, baik di Sungai Kuin maupun di Sungai Barito.
Menurutnya, tumpukan eceng gondok di Sungai Kuin Memang berbeda dengan yang terjadi di Sungai Martapura. Sebab, tumpukan ini tak bercampur ranting kayu yang bisa mengikat eceng gondok, sehingga bisa terurai dan larut kembali seiring surutnya sungai.
"Insyaallah nanti sekitar pukul 14.30 saat air sungai pasang tinggi kami akan survey kembali ke Sungai Kuin. Kalau tidak ada pempangan (tumpukan eceng gondok) berarti kemarin itu memang kejadian luar biasa," tukasnya.