FKUB Kalsel Antisipasi Politisasi Agama

Konten Media Partner
7 Juli 2018 14:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Banjarhits.id, Banjarmasin - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalimantan Selatan mulai mengantisipasi terhadap potensi politisasi agama menjelang Pemilu 2019. Ketua FKUB Kalimantan Selatan, Mirhan, mengatakan FKUB 13 kabupaten/kota se-Kalsel sudah melakukan tindakan preventif meredam potensi politisasi agama di Kalsel.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah mewanti-wanti kepada kawan-kawan yang ada di Kabupaten/kota," ucap Mirhan kepada banjarhits.id, Sabtu (7/7/2018).
Mirhan mengharapkan pengurus FKUB kabupaten/kota melakukan kegiatan positif, seperti dialog dan diskusi agar mempererat kerukunan umat beragama di Kalimantan Selatan. "Terutama kepada masyarakat yang berbeda agama di kabupaten dan kota," ucap dia.
Menurut Mirhan, belum muncul gejala politisasi agama di Kalimantan Selatan karena sudah diredam lewat aksi positif pemuka agama, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen. Ia optimis isu politisasi agama yang memicu keretakan tidak terjadi di Kalimantan Selatan.
Menurut dia, untuk mengantisipasi disintegrasi sosial di tengah masyarakat yang multikultural, FKUB Kalsel mengoptimalkan peran kampung Kerukunan umat beragama yang berjumlah 8 desa, seperti Desa Pangelak, Kecamatan Upau, Kabupaten Tabalong; Desa Salam Babaris, Kabupaten Tapin; Desa Tajau Pecah, Kecamatan Batu Ampar, Kabulaten Tanah Laut; Desa Pakapol, Kabupaten Balangan; dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
ADVERTISEMENT
"Mudahan dalam waktu dekat akan kami panggil semua desa tersebut," ujar Mirhan.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan, Taufiq Sugiono mengatakan, kerukunan umat menjadi dasar mewujudkan partisipasi publik dalam upaya mendukung pembangunan di Kalimantan Selatan.
Menurut Taufiq, kondisi aktual di Indonesia sedang digoyang dinamika intoleran dan paham radikalisme di beberapa daerah. Ia mengingatkan masyarakat di Kalimantan Selatan mesti waspada atas merebaknya ideologi radikalisme. (M Robby)