Gubernur Sahbirin Terus Lahirkan Generasi Qurani

Konten Media Partner
4 November 2018 11:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sahbirin Terus Lahirkan Generasi Qurani
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
banjarhits.ID, TANJUNG– Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor mengucap syukur dan bangga atas perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXX1 Tingkat Kalsel 2018 di Kota Tanjung, Kabupaten Tabalong.
ADVERTISEMENT
Menurut Sahbirin Noor, even MTQ merupakan salah satu ikhtiar untuk terus melahirkan generasi qur'ani di Banua. “Mari kita terus pelihara dan perkokoh semangat persatuan dan persaudaraan melalui kegiatan syiar islami. Salah satunya adalah dengan menggelar MTQ," ucap Sahbirin Noor lewat siaran pers saat membuka MTQ Nasional Tingkat Kalsel di Tanjung Expo Center Maubun, Jumat (2/10) malam.
Pada pembukaan MTQ turut digelar tari kolosal melibatkan ratusan pelajar Tabalong dengan judul tari Nuansa Dzikir Qur’ani. Ia bangga melihat antuasiasme seluruh kafilah dari kabupaten/kota yang berlomba.
Sahbirin mengatakan sangat bangga dengan kafilah-kafilah yang mengikuti kegiatan ini yang selalu mencintai Al Quran untuk kepentingan dunia dan akhirat. “Momentum besar MTQ yang setiap kita laksanakan ini menjadi legenda tersendiri bagi kaum muslimin, khususnya masyarakat Kalimantan Selatan,” kata Paman Birin – begitu ia disapa.
ADVERTISEMENT
Ia berharap bisa melaksanakan MTQ tingkat Nasional di Kalsel. Namun apa daya, karena menurut informasi terakhir Kalsel, MTQ akan digelardi provinsi lain. Meski demikian, itu semua tidak menyurutkan tekad masyarakat Kalsel terus mempelajari dan memahami Al Quran.
Sebab, kata Paman Birin, Al Quran lah yang memberikan petunjuk yang benar untuk kehidupan umat, baik untuk kepentingan dunia maupun akhirat.
Adapun Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani, menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemprov Kalsel yang telah mempercayakan Tabalong sebagai tuan rumah penyelenggaran MTQ ke-31. “Total peserta yang ikut dalam MTQ ini kurang lebih 1.115 orang,” jelesnya.
Tarian kolosal ini menceritakan bagaimana tradisi mengaji dari anak-anak zaman dulu dengan penerangan seadanya berupa culuk atau baculuk. Toh, mereka tetap semangat belajar memahami Al Quran, tradisi yang masih bertahan hingga zaman modern seperti sekarang ini.
ADVERTISEMENT
Pada tarian klosal, selain mengaji, tarian ini menceritakan kebiasaan masyarakat Tabalong yang gemar zikir bersama hingga sekarang. Penampilan gerak tari yang apik, d iringi alunan musik dari Sanggar Langit dan Group Habsy Nurul Fatah. (Adv)