Hidupkan Transportasi Air, Anak Sungai Awang Dipermak Rp340 Juta

Konten Media Partner
10 Agustus 2019 18:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak Sungai Awang, Kelurahan Sungai Andai, Kota Banjarmasin yang dinormalisasi dan pembangunan siring. Foto: Zahidi/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Anak Sungai Awang, Kelurahan Sungai Andai, Kota Banjarmasin yang dinormalisasi dan pembangunan siring. Foto: Zahidi/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Kota Banjarmasin menormalisasi anak Sungai Awang -- sungai penghubung antara Sungai Martapura – Sungai Gampa -- di Kelurahan Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara. Normalisasi anak Sungai Awang demi menghidupkan jalur transportasi air Sungai Awang.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Sungai Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Hizbul Wathony, mengatakan normalisasi dan penataan sungai bertujuan menghidupkan kembali transportasi air sekaligus menjaga aliran air pada sungai tidak mati.
"Setidaknya selain menghidupkan jalur transportasi sungainya, kami juga ingin tidak ada lagi sungai yang tertutup karena pembangunan permukiman," ucap Hizbul Wathony kepada wartawan banjarhits.id, Sabtu (10/8).
Untuk normalisasi Sungai Awang, Wathony mengucurkan dana dari APBD Kota Banjarmasin tahun 2019 senilai Rp 340 juta. Selain normalisasi, duit ini dipakai penataan anak sungai dengan pembangunan siring dan pelebaran sungai.
"Dengan biaya segitu belum selesai lagi sebenarnya menata anak sungai kira-kira sepanjang satu kilometer ini. Sebab biaya itu hanya untuk 176 meter, masih panjang lagi yang belum tertata, kita berusaha bertahap menatanya dari tahun ke tahun," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ia berharap proyek normalisasi sepanjang 176 meter minimal membuat masyarakat mengetahui bahwa sungai di lingkungannya akan ditata secara bertahap. Dengan begitu, kata Wathony, tumbuh kesadaran masyarakat setempat untuk ikut menjaga kelestarian dan keberadaan anak Sungai Awang.
Seorang warga, Adit mengungkapkan dulunya sekitar tahun 1970-an anak sungai ini seringkali dilalui speadboat yang mengangkut penumpang hilir mudik jurusan Barito Kuala— Banjarmasin dan Palangkaraya — Banjarmasin.
Menurut dia, anak sungai ini dulunya berkontribusi penting dalam jalur transportasi sungai sebagai penghubung Sungai Awang Banjarmasin - Sungai Gampa. "Yang selanjutnya menuju Marabahan atau Palangkaraya," katanya.